Pemanfaatan galian bahan-bahan mineral diperkirakan telah dipraktikan oleh kerajaan Mori, sebuah kerajaan besar di Morowali. Telah ada aktivitas perdagangan tembaga pada kerajaan pedagang Belanda dan Inggris di Pelabuhan Kolonedale tahun 1600-an.
Ketika itu, perang pecah dengan kerajaan Luwu. Kerajaan Mori berhasil ditaklukan. Banyak orang Mori dimanfaatkan keterampilannya untuk membuat tembaga dan diperdagangkan dengan kerajaan Majapahit di tanah Jawa. (Mongabay)
“Bahan tambang diusahakan dalam galian skala kecil memanfaatkan sifat mineral yang laterit atau berada dipermukaan untuk usaha penempahan besi dan perdagangan logam senjata. Terutama, bagi kebutuhan peralatan perang misalnya, mata tombak, pedang, dan yang terbuat dari tembaga. Usaha itu dilakukan melalui keterampilan melebur besi,” ungkap Andika, seorang aktivis lingkungan kepada Mongabay (Mongabay, dikutip 22 Nov 2020).
Pesisir timur tenggara Morowali, adalah salah satu wilayah pesisir di bagian timur Sulawesi Tengah, yang ternyata banyak menyimpan informasi tentang jejak-jejak peradaban prasejarah.
Dari hasil peneltiian arkeologi, yang dilakukan oleh arkeolog Balai Arkeologi Sulawesi Utara, Nasrullah Azis, beberapa tahun belakangan ini, setidaknya berhasil menyingkap tabir purba yang ada di pesisir Morowali.
Jejak misteri purba, diperolehnya dari jejak hunian Gua Mbokita dan Gua Berlian yang ditelitinya sejak tahun 2018. Di gua itu diperoleh data temuan gambar cadas, melengkapi serangkaian gambar cadas di wilayah Teluk Tomori yang sudah pernah dilaporkan sebelumnya oleh Chazine (2014), seorang arkeolog Perancis.
Sebenarnya, menyangkut gambar cadas, jauh sebelum Chazine, Rustam Semma (1984), seorang arkeolog putra Morowali sudah pernah mencatatnya dalam skripsi sarjana arkeologinya, namun sayang laporan itu tidak pernah dipublikasikan, sehingga tidak tercatat sebagai referensi yang dapat diandalkan.
Gua Mbokita dan Gua berlian, yang diteliti oleh Nasrullah Azis, mencatat temuan gambar cadas yang memiliki persamaan dengan gambar cadas di wilayah Sulawesi Selatan, yang berumur Pelstosen atas, sebagaimana dilaporkan oleh arkeolog Australia Mark Aubert dan kawan-kawan pada tahun 2014.