Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Makna Simbolik Bungkamnya Pemimpin Dunia atas Kemenangan Joe Biden

10 November 2020   20:45 Diperbarui: 11 November 2020   06:03 2324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joe Biden dan Kamala Harris. Sumber: Kompas

 Ada juga alasan karena hubungan personal yang dekat, sebagaimana ulasan media terhadap sikap Putin, yang dianggapnya karena Putin adalah sahabat yang cukup dekat dengan Trump.

Sikap yang berbeda, ketika Trump memenangkan pemilu AS atas Hillary di tahun 2016. Satu jam setelah hasil perhitungan suara berakhir, Putin langsung memberi selamat kepada Donald Trump. Sementata untuk Biden, Putin masih bungkam, meskipun perhitungan suara dimenangkan Biden. 

Bahkan adapula ulasan, kekhawatiran negara-negara atas sikap Trump, setelah ucapan selamat kepada Joe dari para pemimpin dunia, karena Trump masih berkuasa setidaknya selama 75 hari sampai hari yang menentukan pada tanggal 20 Januari 2021. 

Ada kekhawatiran sikap Trump yang menggunakan sisa-sisa hari dalam kekuasaannya untuk mengambil kebijakan bagi negara-negara yang pemimpinnya mengucapkan selamat kepada Biden. Demikian, berbagai ulasan yang dapt kita baca di media. 

Apakah benar demikian? Saya yang awam soal politik, tidak melihatnya demikian. Bungkamnya para pemimpin dunia, yang adalah justru negara-negara besar yang selama ini dikenal sebagai pesaing Amerika seperti Rusia dan Cina, justru belum mau mengucapkan selamat.

Negara sebesar dan sekuat Rusia dan Cina, pasti sudah punya hitung-hitungan tersendiri dengan situasi seperti ini. Jika di berbagai media, berbagai silang pendapat terjadi, ada yang merasa diuntungkan dengan kekalahan Trump. Ada pula yang justru merasa dalam posisi tidak menguntungkan jika Trump kalah. 

Semua analisa itu didasarkan pernyataan-pernyataan di publik baik yang disampaikan Trump maupun Biden dalam berbagai kesempatan menanggapi posisi Amerika terhadap Rusia dan Cina. Pernyataan-pernyataan di publik, lalu diulas atau dituliskan kembali oleh berbagai media, adalah fenomena panggung depan politik global. 

Namun yang pasti, hitung-hitungan mereka (Rusia dan CIna), tidak seperti yang diulas di berbagai media. Ada gesture politik yang berbeda, yang belum terbaca dengan sikap bungkamnya Rusia dan Cina. Tampaknyaa, fenomena bungkamnya Rusia dan Cina, mengarah pada mulai terkuaknya panggung belakang, yang selama ini masih tersembunyi. 

Seperti yang saya tuliskan di awal, bungkamnya para pemimpin dunia itu bukan berarti diam, sebagaimana orang awam pahami. Diam itu emas, netral, tidak tahu atau tidak paham. 

Sepertinya bukan itu. Menurut saya, bungkamnya Cina dan Rusia terutama, adalah bahasa simbolik, bukan hanya karena masih menunggu hasil resmi, tetapi bisa jadi mereka (Cina dan Rusia) juga  merasa tidak nyaman dengan kondisi ini. 

Tentu saja ada kontekstualisasi dengan fenomena yang terjadi selama ini, tentang sepak terjang Trump selama menjadi Presiden AS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun