Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Makna Simbolik Bungkamnya Pemimpin Dunia atas Kemenangan Joe Biden

10 November 2020   20:45 Diperbarui: 11 November 2020   06:03 2324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu apa makna simbolik bungkamnya beberapa pemimpin dunia, yang beberapa diantaranya adalah negara-negara besar sekaligus pesaing terberat Amerika Serikat seperti Cina dan Rusia? 

Dalam rilis terbaru beberapa media menuliskan, setali tiga uang dengan Meksiko, alasan Cina belum memberikan selamat, karena masih menunggu seluruh proses Pemilu AS,  tuntas.

Apakah bungkamnya para pemimpin negara besar itu bersetuju dengan Trump yang belum menerima kemenangan Joe Biden? Tentu jika ada yang menjawab seperti itu, bisa diterima. Namun pernyataan-pernyataan diplomatis beberapa wakil negara besar itu, tidak bisa semata-mata diartikan sebagaimana yang tertulis dalam rilis media. 

Lantas apa yang menyebabkan mereka masih bungkam? Ada banyak pemahaman makna simbolik yang bisa ditafsirkan. Namun sekali lagi, bungkamnya beberapa negara besar atas 'kemenangan Joe Biden' mengandung dialektika yang kompleks, yang bisa menjadi discourse yang panjang. 

Diskursus yang cerdas, didasarkan berbagai analisis terhadap makna simbolik yang bisa merepresentasikan konteks relasi antara negara-negara besar itu dengan Amerika Serikat, masa kepemimpinan Donald Trump. 

Faktanya pula, dalam proses pemilu AS tersebut, bagaimanapun memang belum betul-betul final, karena sistem electoral di Amerika Serikat yang lebih rumit dibanding negara lainnya. 

Jika negara lain, contohnya di Indonesia, sudah bisa dipastikan Joe Biden menang, karena total popular vote, hasilnya sudah diketahui. Di Indonesia, pemenang hanya didasarkan semata-mata hasil suara terbanyak rakyat pemilih. Hal ini berbeda dengan AS, yang kemenangan juga ditentukan oleh electoral college. 

Secara electoral college pun Biden dan Harris sudah menang. Meski demikian, sampai sekarang Rusia dan Cina, belum mau mengucapkan selamat kepada pasangan Joe Biden dan Kamala Harris. 

Saya tidak perlu lagi mengulas soal hasil pemilu AS, namun respon beragam para pemimpin dunia, atas kemenangan Joe Biden. Sebagian besar pemimpin dunia sudah mengucapkan selamat, namun justru rival terbesar Amerika, yaitu Cina dan Rusia belum mau mengucapkan selamat, alias bungkam. 

Apa yang bisa kita baca dari bungkamnya mereka itu? Ini yang ingin saya ulas dari kacamata yang mungkin agak berbeda dari yang sudah banyak diungkap di berbagai media. 

Selain karena belum ada hasil yang diumumkan resmi, adapula ulasan yang mengatakan karena untuk menjaga hubungan baik dengan Trump selama ini oleh beberapa Presiden negara lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun