Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Manusia Oluhuta, Petani Pertama di Daratan Gorontalo?

5 November 2020   09:05 Diperbarui: 5 November 2020   18:37 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerabah pemberat jala yang ditemukan di situs arkeologi di desa Oluhuta, Kabila Bone, Bone Bolango. Sumber: Kompas

Apalagi jika dihubungkan adanya temuan sisa peleburan atau tuangan logam dalam asosiasi ruang yang sama dengan temuan kerangka manusia Oluhuta dan berbagai artefak lainnya. 

Sisa peleburan logam, menarik dikaji kembali untuk masa dikenalnya aktivitas peleburan logam. Di berbagai wilayah di Nusantara lainnya, aktivitas peleburan logam, berkembang pada masa kerajaan, pada puncak-puncak kejayaan masa kerajaan. 

Sementara itu dalam berbagai catatan sejarah, wilayah Gorontalo memang dikenal sebagai penghasil logam emas pada masa kolonial Belanda di awal abad 19 M. 

Oleh karena itu temuan sisa peleburan logam di wilayahsitus Oluhuta, tak bisa dilepaskan begitu saja dalam kacamata sejarah kolonialisasi, terutama pada masa kolonial Belanda mengeksploitasi tambang emas di wilayah Gorontalo pada masa itu. 

Berbdasarkan berbagai temuan artefaktual, sebaran temuan arkeologi di wilayah Situs Oluhuta, membuktikan wilayah itu sangat potensial mengungkap peradaban awal hingga masa perkembangan setelahnya; masa kehidupan awal pertanian, kelautan, hingga masa munculnya industri pengolahan logam. 

Kawasan Situs Oluhuta, berdasarkan data Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo, sudah didaftarkan sebagai kawasan cagar budaya, artinya sudah dilindungi sebagai situs cagar budaya.

Namun, berbagai pertanyaan hasil penelitian arkeologi masih menyimpan misteri yang belum seluruhnya terjawab. Bahkan sebagian kecil yang terjawab. 

Kapak beliung yang ditemukan di situs Oluhuta. Foto diambil saat penelitian lapangan. Sumber: Balar Sulut
Kapak beliung yang ditemukan di situs Oluhuta. Foto diambil saat penelitian lapangan. Sumber: Balar Sulut
Tentang jejak pertanian awal di Situs Oluhuta perlu ditindaklanjuti, sebagai upaya menjawab dan melengkapi temuan kapak beliung sebagai perkakas yang diperkenalkan leluhur pada masa awal budaya bercocok tanam atau olah pangan. 

Hal ini sangat diperlukan, mengingat tampaknya kerangka manusia Oluhuta, kemungkinan besar bukanlah penutur austronesia awal di Gorontalo yang memperkenalkan budaya bercocok tanam.

Hal ini, karena hasil pertanggalan karbon, kerangka manusia pada 770 tahun yang lalu, terlalu jauh jarak waktunya dengan migran awal Austronesia di wilayah Sulawesi Utara dan Kepulauan Talauad yang hadir pada 3500 tahun yang lalu. 

Selain itu, berbagai temuan artefaktual lainnya, keramik, pemberat jala, sisa peleburan logam kemungkinan hadir pada masa belakangan, yakni ketika peradaban di wilayah Gorontalo sudah memasuki episode sejarah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun