Apalagi jika dihubungkan adanya temuan sisa peleburan atau tuangan logam dalam asosiasi ruang yang sama dengan temuan kerangka manusia Oluhuta dan berbagai artefak lainnya.Â
Sisa peleburan logam, menarik dikaji kembali untuk masa dikenalnya aktivitas peleburan logam. Di berbagai wilayah di Nusantara lainnya, aktivitas peleburan logam, berkembang pada masa kerajaan, pada puncak-puncak kejayaan masa kerajaan.Â
Sementara itu dalam berbagai catatan sejarah, wilayah Gorontalo memang dikenal sebagai penghasil logam emas pada masa kolonial Belanda di awal abad 19 M.Â
Oleh karena itu temuan sisa peleburan logam di wilayahsitus Oluhuta, tak bisa dilepaskan begitu saja dalam kacamata sejarah kolonialisasi, terutama pada masa kolonial Belanda mengeksploitasi tambang emas di wilayah Gorontalo pada masa itu.Â
Berbdasarkan berbagai temuan artefaktual, sebaran temuan arkeologi di wilayah Situs Oluhuta, membuktikan wilayah itu sangat potensial mengungkap peradaban awal hingga masa perkembangan setelahnya; masa kehidupan awal pertanian, kelautan, hingga masa munculnya industri pengolahan logam.Â
Kawasan Situs Oluhuta, berdasarkan data Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo, sudah didaftarkan sebagai kawasan cagar budaya, artinya sudah dilindungi sebagai situs cagar budaya.
Namun, berbagai pertanyaan hasil penelitian arkeologi masih menyimpan misteri yang belum seluruhnya terjawab. Bahkan sebagian kecil yang terjawab.Â
Hal ini sangat diperlukan, mengingat tampaknya kerangka manusia Oluhuta, kemungkinan besar bukanlah penutur austronesia awal di Gorontalo yang memperkenalkan budaya bercocok tanam.
Hal ini, karena hasil pertanggalan karbon, kerangka manusia pada 770 tahun yang lalu, terlalu jauh jarak waktunya dengan migran awal Austronesia di wilayah Sulawesi Utara dan Kepulauan Talauad yang hadir pada 3500 tahun yang lalu.Â
Selain itu, berbagai temuan artefaktual lainnya, keramik, pemberat jala, sisa peleburan logam kemungkinan hadir pada masa belakangan, yakni ketika peradaban di wilayah Gorontalo sudah memasuki episode sejarah.Â