Jadi, momentum 12 tahun Kompasiana, tampaknya juga menandai para arkeolog untuk come back. Mulai menulis lagi tentang arkeologi untuk pembaca Kompasiana.Â
Ini juga memberi semangat untuk saya berkiprah di Kompasiana. Pada umumnya, para arkeologi itu adalah senior saya, atau lebih dulu mencemplungkan diri di Kompasiana. Dibanding mereka, saya adalah yunior kompasianer yang arkeolog.
Sang Arkeolog kata Hera Veronica dalam puisinya atau Dia Yang Mencintai Arkeologi seperti dalam puisi Lusy Mariana Pasaribu (LMP), tidak bisa saya klaim sendiri...hehehe. Ternyata selain Pak Dju yang senior dan saya yang yunior kompasianer arkeolog, masih banyak arkeolog lain yang juga kompasianer.Â
Tentu saja ini akan saling memacu para arkeolog untuk menulis, mengabarkan tentang kesejatian diri Indonesia, berdasarkan warisan budaya materi yang ditinggalkan oleh para leluhur bangsa ini. Tentu ini sangat positif untuk semakin membumikan dunia arkeologi, dunia warisan budaya di Indonesia.Â
Selamat berkiprah para arkeolog di Rumah Bersama Kompasiana. Mari Berkumpul untuk Membangun...
Salam Arkeologi...Viva Arkeologi....Bangun Bina Bakti Arkeologi Jaya...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H