Begitupula dramaturgi dalam pentas kehidupan nyata ditampilkan. Selalu ada panggung depan dan panggung belakang, agar para penontonnya mengambil hikmah dan memetik pelajaran dan pengalaman.Â
Untuk sementara demikian, ulasan singkat yang bisa saya tampilkan. Semoga tulisan saya ini bukan bagian dari narasi dramaturgi yang baru lagi.Â
Terima kasih. Salam hormat.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!