Serenade yang harmoni menyambut sore. Suaranya merdu mendendangkan lagu diiringi ricik hujan. Gemulai nada yang membuai hati semakin girang nian. Membuat tingkah melayang  seperti berseru kekasih pujaan.Â
Sore yang temaram menjelang malam yang menyelam. Berarak awan yang menyelipkan rembulan pada lengkung langit yang bersulam. Cahayanya berpendar menepam semburat mentari yang tersisa. Memastikan malam menjadi rahasia yang tak dicumbui siang yang gundah gulana.Â
Tengah malam nanti rembulan semakin purnama. Membentangkan angkasa yang indah paripurna. Seperti mimpi dan angan siang tadi yang tertinggal di sudut kebisuan. Dan serenade sore adalah simfoni hujan yang menentukan keindahan.Â
Kepada malam, langit senja menebarkan seluruh cahaya jingga. Diantara angkasa dan samudra yang menyiratkan pertemuan yang tersembunyi. Seperti harapan tentang perjumpaan yang masih misteri. Lalu diantara sore, malam dan purnama, hujan menanti ketidakpastian yang sempurna.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H