Akhirnya, saya ingin katakan, bahwa hoki saya adalah kebetulan belaka. Dan hidup saya mengalir, ada pasang surut. Ada hoki, atau keberuntungan, ada pula ujian. Semuanya adalah bagian dari keseimbangan hidup. Hidup saya biasa-biasa saja.
Jikapun sahabat saya memberi saran tentang feng shui dan saya praktekkan untuk feng shui rumah saya. Hoki yang saya terima, itu kebetulan belaka. Namun soal keseimbangan hidup itu bukan kebetulan. Tetapi konsep untuk kita mengelola hidup juga tentang bersyukur.Â
Jadi bukan semata-mata soal feng shuinya yang saya percaya. Namun hikmah tentang konsep keseimbangan yang saya yakini, sebagai bagian cara kita mengelola hidup. Sebenarnya satu yang penting, bahwa seharusnya kita selalu merasa mendapat keberuntungan, bilamana senantiasa kita bersyukur.Â
Persabahatan saya dengan seorang Chung Ching Shiung seorang Taiwan itu, murni ini soal kemanusian. Dan jika dia memberikan pencerahan tentang Feng Shui, semata-mata bukan soal feng huinya.
Namun konsep yang ada pada feng shui yang membuat saya sepertinya semakin meyakini. Yaitu soal keseimbangan. Ilahi dengan duniawi. Doa dan usaha. Itulah inti dari keberuntungan. Ini soal bersyukur.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H