Keikhlasan kunci Kebahagiaan
Soal selingkuh, bagaimana kalau tidak ketahuan? nah itu tergantung cara pandang setiap orang. Tapi bagi saya kita lebih baik berpikir duaribu kali kalau mau selingkuh.Â
Saya bukan guru, jadi tidak bermaksud menggurui. Saya juga bukan malaikat, tidak bermaksud memberi nasehat. Tapi hanya sekedar berbagi diksi yang mungkin bisa menjadi pengingat pribadi. Â Bagi saya berpikir jernih yang penting. Bukan hanya soal perselingkuhan, tapi soal hidup ini. Waah...beraaaat...hehehe.Â
Kalau sudah berpikir jernih, itu pasti lebih tenang. Liat saja air yang jernih, dia tenang dan indah. Kejernihan itu tidak perlu mengalir, dia tetap indah tanpa harus mengalir. Nikmati saja, bahkan tanpa kita harus menilai. Tenang dan bahagia dalam kejernihan.Â
Hmmm...mungkin itu juga asmara, saling memberi dan menerima. Tapi disembunyikan. Tiada kebahagiaan karena itu. Kebahagiaan itu butuh keikhlasan, tanpa keikhlasan, kebahagian itu sia-sia belaka.Â
Perselingkuhan itu persembunyian. Mana ada sembunyi membahagiakan. Kalaupun ada sesaat saja, pada jam-jam melampiaskan hasrat. Kebahagiaankah itu. Bisa jadi, tapi ya itu tadi, sesaat. Setelahnya kita berada di ruang gelap dan pekat.Â
Tapi mengejar kebahagiaan yang semu. Mungkin anda tidak bahagia dengan istri anda, lalu anda berpikir kebahagiaan itu hanya bisa anda peroleh dengan wanita lain.Â
Tapi yakinlah, jika hanya mengejar kebahagiaan, maka kita akan terus berlari sepanjang jalan. Maka satu-satunya jalan agar cepat sampai tujuan kebahagiaan, maka hanya ada satu jalan pintas, yaitu jalan keikhlasan.Â