Di mana manusia zaman dulu, memilih tempat itu, sebagai tempat bermukim juga tempat beraktivitas lainnya untuk melangsungkan kehidupan. Alam dan budaya berpadu, demikianlah saujana budaya Kawasan Megalitik Lore Lindu (KMLL) di Kabupaten Poso Sulawesi Tengah.Â
Indonesia Kaya Saujana Budaya
Indonesia kaya akan saujana budaya, namun hanya sebagian kecil yang sudah dikelola dengan baik, sudah tertata dengan optimal. Dari yang masih sebagian kecil itu, hanya segelintir saja yang sudah diakui sebagai warisan dunia oleh Unesco, salah satunya Subak di Bali.
Ada rekayasa ruang, dengan pertimbangan budaya dan alam, sehingga sawah dibuat terasering dengan sistem pengairan yang diatur sedemikian rupa menurut cara pandang kearifan lokal masyarakat Bali.Â
Demikian pula terasering di Jawa, walaupun sistem pengairannya, tidak seperti di Bali. Terasering bentangan lahan sawah, hingga kini bertahan, baik alam maupun budayanya. Salah satu yang menjadi ciri khas alam di Bali, dan menjadi daya tarik wisata.Â
Di kawasan barat Indonesia, saujana budaya Pulau Nias, adalah contoh saujana budaya yang sangat menarik, namun sepertinya masih kurang diberdayakan dan diangkat dalam kancah perbincangan budaya secara nasional dan juga internasional. Padahal dunia juga sudah mengenal.
Di kawasan Danau Toba, saujana Toba adalah suatu kawasan bentukan letusan gunung purba yang meliputi kawasan budaya Batak dengan ruang fisik bentang alam geopark Toba dan sistem sosial yang dikenal dengan Dalihan Na Tolu (BPPI).
Di Jawa Barat ada situs Gunung Padang, itu juga bisa dikategorikan sebagai saujana budaya. Jadi tidak hanya melihatnya sebagai kawasan situs dengan artefak batu-batu megalit yang berserak, namun melihatnya sebagai satu kesatuan ruang, antara gunung atau bukit dengan rekayasa ruang oleh manusia masa lampau sebagai kawasan bermukim ataupun sebagai situs pemujaan.Â