Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jakob Oetama, Sang Idealis Pahlawan Pers

9 September 2020   22:33 Diperbarui: 9 September 2020   23:09 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jacob Oetama, Pemimpin Umum Harian Kompas. Sumber: Kompas

Saat ini, Kompas Gramedia Group memiliki beberapa anak perusahaan/bisnis unit yang bervariatif dari media massa, toko buku, percetakan, radio, hotel, lembaga pendidikan, event organizer, stasiun TV hingga universitas. 

Menyimak perjalanan hidup seorang Jakob Oetama, kita bisa menyerap inspirasi, bahwa konsistensi dan dedikasi terhadap sebuah profesi yang diyakini dan dilakukan dengan tulus dan iktikad dan niat baik, melahirkan kesuksesan yang sejati. Hasil tidak pernah menghianati proses, persis seperti ungkapan itulah perjalanan karier seoang Jakob Oetama.

Dan beliau memetik hasilnya sebagai pemilik raksasa media di Indonesia sampai sekarang, yaitu Kompas dan semakin berkembang dengan anak-anak perusahaannya yang tergabung dalam Kompas dan Gramedia Group. 

Dedikasi tiada henti, sepertinya kalimat itu juga pas untuk seorang Jakob. Beliau mendarmabaktikan seluruh hidup untuk hidupnya dunia pers di Indonesia. Perjuangan dan pencapaian yang sulit dicarikan bandingannya. 

Beliau juga seorang idealis sejati. Kita tahu dunia pers sangat dekat dengan dunia politik dan kekuasaan. Tapi beliau tidak menggunakan pers dan medianya sebagai ajang mencari popularitas politik. 

Sesuatu yang tidak dimiliki oleh seorang Harry Tanoesoedibyo (HT) melalui MNC Grupnya, yang menaungi media TV RCTI, Koran Sindo dan sebagainya. 

Juga tidak dimiliki oleh seorang Surya Paloh (SP) melalui Media Grupnya yang menaungi media cetak Media Indonesia dan Metro TV. Juga tidak dimiliki oleh seorang Aburizal Bakrie (AB) melalui jaringan medianya TV One dan Viva Networknya. 

Kecuali Jakob Oetama, ketiga tokoh media itu yakni HT, SP dan AB adalah tokoh-tokoh politik yang diakui ataupun tidak, dianggap memanfaatkan medianya sebagai salah satu kendaraan politiknya. 

Artinya, ketiga tokoh politik itu dianggap memanfaatkan media untuk tujuan politik praktis. Alhasil dalam setiap pemberitaan politik, ketiganya dianggap memainkan peran media untuk mempengaruhi kecenderungan pilihan politik publik di Indonesia. 

Kita bisa saksikan sendiri, bagaimana kecenderungan media-media yang dimiliki oleh HT, SP, dan AB dalam proses perpolitikan di Indonesia. Diakui ataupun tidak, meskipun selalu mengklaim sebagai media yang independen dan melalukan pemberitaan yang obyektif, tak pelak penguasaan modal dan saham dalam perpuataran bisnis medianya, dianggap mempengaruhi kecenderungan konten-konten berita yang ditampilkan. 

Dan itupun bisa dilihat dan dirasakan oleh seluruh publik Indonesia yang menonton dan membaca setiap pemberitaan politik yang terjadi di tanah Air. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun