Menurut sumber Eropa, bangunan bersejarah lainnya di Kepulauan Aru tampaknya berasal pertengahan abad 17 M dan terdiri tiga benteng VOC Belanda.Â
Namun Situs Uifana di Pulau Ujir, adalah sebuah situs pemukiman yang luas dan secara signifikan lebih besar dari Benteng Belanda yang pernah tercatat sebelumnya.
Berbagai data arkeologi yang ditemukan, menunjukkan situs permukiman ini berkembang dengan aktifitas para pemukim muslim dan hingga kini menunjukkan perkembangan sebagai salah satu kampung Islam yang cukup maju di Kepulauan Aru.Â
Hasil penelitian menunjukkan bahwa situs kampung tua Pulau Ujir, yang disebut Situs Uifana, adalah situs permukiman yang pada masa lampau kemungkinan menjadi salah satu pusat penyebaran Islam di Kepulauan Aru yang kemudian hancur dan ditinggalkan pada masa pengaruh kolonialisasi baik masuknya Eropa dan kemudian Jepang.Â
Pulau Ujir kemungkinan juga menjadi jembatan dalam arus perdagangan yang melibatkan kawasan sekitarnya dalam jalur perdagangan rempah dan komoditi eksotik Kepulauan Aru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H