Hasil penelitian, menunjukkan antara gunung dan kedaton tidak ada areal pemisah yang digunakan sebagai aktivitas bermukim, hal ini menjadi penanda, bahwa antara gunung dan kedaton terjaga hubungan langsung, yang menjadi simbol bahwa gunung merupakan bagian dari simbol kosmos yang tak terpisahkan dengan kedaton.
Gunung Gamalama: Simbol Kosmos Dunia Suci
Gunung di sebelah barat, adalah simbol dunia gaib, sedangkan kota di sebelah timur, adalah simbol dunia manusia atau kota, yang melambangkan aktivitas duniawi manusia dan ditengah-tengahnya terdapat kedaton, sebagai pusat orientasi, pusat keramat kerajaan (negara) yang menjadi penghubung antara dunia gaib (gunung) dan dunia manusia (kota).
Melalui arah laut di sebelah timur kedaton, merupakan arah datangnya manusia dari berbagai penjuru dunia, yang membawa rezeki sekaligus berbagai cobaan, oleh karena itu di sebelah timur ditempatkan pelabuhan sultan.
Untuk menuju kedaton, tempat sultan bertahta dihubungkan melalui Jembatan Sultan yang diujungnya terdapat bundaran sehingga disebut Ujung Bundaran (Bululu Madehe).
Dengan konsep tersebut, orang Ternate memaknai alam semesta dalam kosmologi nilai-nilai adat di ruang interaksi sosial mereka dengan alam seperti gunung misalnya dianggap sebagai representasi sifat dan simbol Ibu (perempuan).Â
Logika dan asumsi ini memandang bahwa layaknya seorang Ibu memiliki kodrat untuk melahirkan, sehingga terjadinya erupsi dipahami sebagai prosesi yang menyerupai tuntutan kodrat tersebut.
Sifat dan naluri keibuan lainnya adalah kasih sayang yang tidak ada batasnya, menciptakan rasa aman yang dalam serta merta memiliki naluri alamiah sebagai sumber kesuburan sehingga meskipun terjadinya bencana akan turut membuat tanaman menjadi subur.Â
Terkecuali adanya ketidakselarasan atau melanggar keseimbangan alam maka diyakini akan melahirkan bencana dan merugikan bagi manusia itu sendiri.
Bagi orang Ternate, gunung dimaknai sebagai dunia suci karena menurut kepercayaan setempat Gunung Gamalama, dianggap sebagai tempat singgasana mahluk gaib dan tempat bersemayamnya para leluhur orang Ternate. Aktivitas gunung Gamalama yang berkelanjutan juga memunculkan adanya tradisi Kololi Kie, yang kini digelar rutin oleh masyarakat.