Namun rupanya kami belum begitu jatuh hati, untuk menghentikan kendaraan dan bersantai di salah satu tepi pantainya. Kami terus menyusuri jalanan di tepi pantai itu.Â
Di sepanjang perjalanan, selain pantai, beberapa tepi pantai memang tampak, banyak tempat, orang berkumpul dan kendaraan parkir. Rupanya, banyak spot tepi pantai untuk para warga bersantai ria di hari minggu itu.
Artinya dari segitu banyaknya spot-spot wisata pantai, hanya satu yang sudah dikelola secara profesional. Namun selebihnya sebagian besar, spot- spot wisata itu, hanya tempat wisata warga, namun tidak dikelola secara komersil.Â
Sambil terus melanjutkan perjalanan, saya berpikir, tampaknya hanya butuh satu sampai lima tahun saja, tempat ini akan menjadi destinasi wisata yang ramai dan di Kelola secara profesional.
Tak terasa, setelah sekitar satu setengah jam perjalanan dari Manado, akhirnya kami tiba di Pantai Tulap. Setelah melewati beberapa spot wisata pantai, yang sebenarnya tidak kalah indahnya dibanding Pantai Tulap.Â
Namun, mengapa Pantai Tulap yang sepertinya cukup ramai diperdengarkan ke para pecandu pantai, pasti sesuatu yang berbeda ada di Pantai Tulap.
Mobil yang kami tumpangi berhenti di tepi jalan raya. Dari tepi jalan, kami sempat bingung dimana Pantai Tulap itu gerangan.Â
Namun kami melihat beberapa orang, yang tidak begitu banyak sewaktu kami datang di tempat itu, sedang bersantai di bawah pohon rindang.Â
Dari tepi jalan, tempat kami berhenti, area spot untuk bersantai itu tidak begitu luas, mungkin hanya memanjang sekitar 200-300 meter saja.Â
Kami melihat area itu, berdasarkan adanya dua buah bangunan kayu, seperti gazebo dan beberapa bangku kayu. Dari tepi jalan itu, kami juga sudah melihat potensi wisatanya, pantai pasir putih.