Dari Puncak Ke Puncak Melukis Alam
Setelah kecamatan Ratahan, tempat kedua yang kami kelilingi adalah Kecamatan Tombatu. Tempat yang kami datangi yang didatangi adalah Puncak Anugrah, sebuah tempat yang dapat melihat tubuh Gunung Soputan lebih utuh meski dari kejauhan. Karena tidak mungkin dengan waktu yang singkat, kami bisa menjangkau Gunung Soputan.
Gunung Soputan, adalah ikon wisata alam di Minahasa Utara yang tiada bandingnya. Disandingkan dengan puncak anugerah, memperlihatkan keindahan gunung Soputan yang indahnya saling berdampingan.Â
Memotret Gunung Soputan dari Puncak Anugrah di Tombatu, laksana melukis gunung dan langit dalam kanvas yang sama, sekaligus melukis kita sendiri, betapa kecilnya kita di hadapan alam, megakarya Sang Maha Pencipta.
Bagi yang suka berkemah, di kaki gunung Soputan adalah pilihan yang tepat. Udara yang segar, sejuk dan panoramanya yang mencerahkan mata, sekaligus menentrankam batin, merupakan terapi bagi kita yang ingin lari sejenak dari kepenatan dan keringnya keseharian yang melelahkan.
Selain itu, bagi yang suka berpetualang, boleh juga sesekali melakukan tour petualangan dengan menggunakan motor gede beroda tiga ataupun motor trill, dengan ban motor yang bergerigi. Sebuah petualangan penuh sensasi.Â
Untuk soal itu, kata Jan Manoppo, Mitra pernah membuat event  bertajuk Soputan Fun Adventurer, yang diikuti oleh ratusan biker se Sulut. Event dalam rangka memperingati satu tahun kepemimpinan Bupati James Sumendap, sekaligus pencanangan slogan Mitra Hebat.
Selain Puncak Keletambal, ada ikon lain yang tak kalah menarik di Tombatu, yakni Air Panas Kelewaha. Air panas, yang berbeda dari tempat air panas lainnya, karena Air panas kelewaha, muncul dari dasar kolam, tepatnya dari bawah batu. Sayangnya kami tidak sempat nyemplung, hanya melihat-lihat sebentar. Tunggu, suatu saat saya akan mandi atau nyiblon disitu.
Setelah cukup puas, walaupun sebenarnya belum puas sih, kami lalu ke Danau Builin. Satu diantara tempat lain andalan Kecamatan Tombatu. Yang agak unik, dari Danau Tombatu, katanya jika dilihat dari atas, tampak sempadan danau itu seperti membentuk tangan terbuka.Â
Tidak membuang waktu lama, untuk mengobati penasaran, saya meminta staf fotografi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Mitra, menaikkan Drone-nya. Tidak begitu tinggi, yang penting tangan terbuka itu bisa tertangkap kamera drone. Hasilnya, memang tampak cabangcabang danau seperti jari-jari pada posisi tangan yang terbuka.