Mohon tunggu...
Wuri Astuti
Wuri Astuti Mohon Tunggu... Dosen - Dosen PGPAUD Universitas Negeri Malang

Menyukai dunia anak usia dini dan memasak. Menulis beberapa buku tentang pembelajaran anak usia dini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Budaya Lokal dalam Menumbuhkan Jiwa Pancasila pada Anak Usia Dini

18 Agustus 2024   23:24 Diperbarui: 19 Agustus 2024   00:36 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembelajaran untuk anak usia dini perlu dimulai dari hal-hal yang terdekat dengan kehidupan anak dan dapat ditemukan di sekitar lingkungan tempat tinggal anak. Hal ini tentunya sesuai dengan kriteria pemilihan topik pembelajaran untuk anak usia dini yang perlu dimulai dari hal-hal sederhana, menarik, dekat dengan kehidupan anak, serta dapat juga bersifat insidental sesuai dengan topik apa yang sedang hangat saat itu.

Budaya local merupakan salah satu topik yang dapat diangkat dalam pembelajaran untuk anak usia dini. Pendidik dapat mengenalkan budaya-budaya setempat yang dapat ditemukan anak dalam kehidupannya sehari-hari, seperti makanan tradisional daerah setempat, pakaian tradisional, tradisi yang dibangun di sekitar tempat tinggal anak. Topik-topik ini dapat mengajarkan anak untuk mencintai budayanya sendiri dan tentunya menanamkan jiwa Pancasila sejak dini.

Tim Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dari Departemen PGPAUD FIP Universitas Negeri Malang yang diketuai oleh Ibu Wuri Astuti, S.Pd., M.Pd pada awal Agustus 2024 memberikan pelatihan kepada para pendidik PAUD di Gugus 2 Kecamatan Kedungkandang Malang tentang Bagaimana mengembangkan topik pembelajaran yang berbasis Budaya Lokal. Menurut Ibu Wuri topik pembelajaran ini perlu diangkat dan diperkenalkan sejak dini kepada anak agar mereka memiliki kesadaran terhadap budaya asal mereka dan mencintai budaya asal mereka sejak dini.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Pada kesempatan tersebut, Ketua Gugus 2 sekaligus Ketua PKG PAUD Kecamatan Kedungkandang Ibu Rini Wardiana, S.Pd juga menjelaskan bahwa "Implementasi Kurikulum Merdeka saat ini perlu mengangkat potensi kearifan local atau budaya local di sekitar lembaga tempat kita mengajar agar anak-anak memiliki kesadaran sejak dini untuk mencintai budaya mereka".  Lebih lanjut Ibu Rini menjelaskan bahwa penerapan topik pembelajaran berbasis budaya local ini dapat diterapkan pada saat kegiatan Proyek Pembelajaran Profil Pelajar Pancasila yang di dalamnya dapat menstimulasi karakter Pancasila pada diri anak seperti percaya pada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, bertanggung jawab, memiliki sikap mandiri, serta berkhebinekaan global.

Kegiatan pelatihan ini selain membekali peserta dengan materi pelatihan terkait "Strategi Pengembangan Topik Pembelajaran Berbasis Budaya Lokal" juga memberikan kesempatan kepada para peserta untuk berlatih membuat topik-topik pembelajaran yang didasarkan pada budaya atau keatifan local yang ditemukan oleh para pendidik di sekitar lembaga PAUD tempat para pendidik mengajar dan tentunya tidak meninggalkan ciri khas budaya Malang. Masing-masing kelompok diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil karya mereka dan selanjutnya tim Abdimas membeikan feedback atas hasil kerja masing-masing kelompok.

Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi para pendidik PAUD yang lainnya untuk mengembangkan topik-topik pembelajaran yang didasarkan pada budaya atau kearifan local wilayah setempat ataupun topik-topik pembelajaran yang menarik yang dapat dikaitkan dengan kebutuhan pembelajaran berbasis kurikulum Merdeka. (WA)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun