Mohon tunggu...
Wuri Annisa Nurfadlilah
Wuri Annisa Nurfadlilah Mohon Tunggu... Administrasi - Candidate for master degree in early childhood education at Sunan Kalijaga State Islamic University Yogyakarta

Penuntut Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Diary

Langkah Pertamaku Sekolah Selama Empat Tahun

23 Februari 2024   16:34 Diperbarui: 23 Februari 2024   16:39 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai shobat onlinee!!

Masa kecil merupakan masa yang menyenangkan bukan,banyak hal-hal baru yang mungkin masih kita kenang sampai saat ini. Salah satunya masa-masa saat kita pertama sekolah, dimana kita mengenal lingkungan, teman, dan beberapa orang baru. Maka dari itu kali ini aku akan sedikit berbagi pengalamanku saat pertama kali sekolah diumur 3 tahun yang sebelumnya telah saya bahas di blog sebelumnya.

Rasa-rasanya waktu terlalu cepat berlalu, hari pertama dimana langkahku untuk sekolah di TK Dharma Wanita Munggut dimulai. Kala itu aku berumur 3 tahun lebih, mungkin secara ingatan aku sendiri sedikit lupa bagaimana bahagianya hari itu. Aku yang sedari kecil diberi kebebasan bermain bersama teman-teman rumahku, membuatku mudah berbaur terhadap lingkungan baru kala itu. Belum lagi teman-temanku sekelas yang memang umurnya berada diatasku tidak menjadi alasan untuk  tidak ikut bermain bersama mereka. Ada beberapa hal yang masih teringat dalam pikiranku, salah satunya yaitu ketika jam istirahat dimana aku selalu ikut ketika bulekku sebagai guru kelas mengambil snack yang telah di siapkan oleh yayasan untuk dibagikan kepada anak-anak. Program ini memang sudah lama dijalankan oleh yayasan yang juga mengurusi TK Dharma Wanita kala itu untuk mengantisipasi anak-anak yang belum sarapan ketika berangkat. 

Selain itu, ada hal lain yang masih teringat dalam pikiranku yaitu ketika berangkat sekolah aku  selalu meminta untuk memakai kaos kaki yang berenda. Dimana pernah suatu hari ketika semua kaos kaki berendaku dicuci oleh nenekku dan membuatku menangis hingga tidak  mau memakai kaos kaki ketika berangkat sekolah. 

Namun satu hal yang masih aku ingat, nenekku kala itu tidak marah bahkan masih membujukku dengan baik untuk tetap berangkat sekolah.  Mungkin ini terkesan biasa, namun aku sadar bahwa masa anak-anak memang masa-masa yang perlu disiapkan oleh para orangtua dalam mendidik dan mengajarkan kepada anak terhadap hal-hal baik. 

Dan sejatinya hal baik itu dimulai dari orangtua yang menjadi suri tauladan bagi anak-anaknya nanti. Hari silih berganti dimana tahun pertamaku sekolah dan teman-temanku pada saat itu, ada beberapa dari mereka yang lulus  untuk melanjutkan ke jenjang sekolah dasar. Hal itu aku rasakan sampai diumur 5 tahun, dimana setiap tahun ajaran baru aku memiliki teman-teman baru. 

Rasanya setiap momen pada saat itu sangat menyenangkan dan membuatku bahagia, meskipun terkadang ada hal-hal yang membuatku sedih karena harus berpisah dengan mereka. Sampainya diumur 7 tahun kurang dimana aku juga harus melanjutkan ke jenjang sekolah dasar, rasanya" sangat sedih karna harus berpisah dengan guru-guru dan teman-teman baruku pada waktu itu. Bu tri  sebagai kepala sekolah yang menganggapku seperti cucunya sendiri, dimana hampir setiap hari beliau memberiku uang untuk membeli pentol bakar atau es gabus warna warni didepan sekolahku kala itu. 

Bu erni yang senantiasa membantu bulekku untuk mengajar dan mengkondisikan kelas rasa-rasanya sangat nyaman ketika beliau membimbing dan membantu kami dalam kegiatan belajar berlangsung. Dan bulekku yang senantiasa sabar untuk membimbingku selama dirumah dan disekolah, beliau juga yang menggantikan peran ibuku selama ibuku masih bekerja diluar kota. Terimakasih atas ilmu dan jasa yang telah engkau berikan kepada kami para murid-muridmu ini, semoga Allah membalas lebih baik dan senantiasa memberikan mereka kesehatan dan keberkahan. Aamiin <3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun