Mohon tunggu...
Wuntat_028
Wuntat_028 Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Cerdas Memilih Tayangan Televisi

19 September 2015   15:03 Diperbarui: 19 September 2015   15:03 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Pada saat ini perkembangan media di Indonesia sudah sangat maju. Banyak media cetak beralih ke media digital dan elektronik. Sehingga masyarakat lebih mudah medapatkan informasi. Namun sayangnya perkembangan media massa di Indonesia tidak di manfaatkan dengan baik untuk pendidikan.

Salah satunya adalah pesatnya perkembangan dunia infotaiment di sejumlah televisi. Berita-berita seputar gosip di media massa lebih laku. Tak hanya itu tayangan bombantis, mulai dari isu, gosip hingga mistik lebih banyak di tayangkan dibandingkan acara yang mendidik.

Selain berita infotaiment banyak juga sinetron yang tidak mendidik. Bahkan dapat dikatakan wajah tayangan televisi Indonesia didominasi oleh sinetron dan berita infotaiment. Rata-rata sinetron di Indonesia bercerita tentang perselingkuhan, percintaan, dan kekerasan. Ironisnya, jam tayang sinetron sangat bebas bahkan anak-anak dapat dengan leluasa menontonnya.   Hal ini memberi dampak yang negatif kepada anak-anak. Seperti tingkah laku dan bahasa mereka mengikuti apa yang mereka lihat di tayangan televisi.

Jadi kita harus bisa memilih tayangan yang bermanfaat untu kita. Dalam teori komunikasi yaitu uses and gratification theory (teori kegunaan dan gratifikasi/kepuasan) dijelaskan bahwa seseorang secara aktif mencari media tertentu dan muatan (isi) tertentu untuk menghasilkan kepuasan atau hasil tertentu. Dalam hal ini kita sebagai pengguna televisi harus pintar memilih tayangan yang bermanfaat untuk kita. Lalu bagaimana memilih tayangan yang bermanfaat ? Berikut cara cerdas memilih tayangan televisi.

  1. Perhatikan simbol

Setiap program di televisi memiliki simbol kategori usia penonton yang layak menyaksikan tayangan tersebut, seperti : SU (semua umur), D (dewasa), R (remaja), BO (bimbingan orang tua), A (anak). Namun lebih baik jika anak selalu di dampingi orang tua ketika melihat tayangan televisi.

  1. Informatif dan edukatif

Tayangan televisi yang bermanfaat adalah yang memberikan informasi sesuai fakta, pengetahuan baru yang bersifat edukatif, dan menambah wawasan. Memang tidak banyak stasiun televisi yang menayangkan acara edukatif.

  1. Acara motivasi

Acara motivasi dan inspirasi di televisi bisa menjadi sumber semangat anda. Biasanya acara motivasi sudah dikemas dengan baik dan tidak membosankan. Acara motivasi lebih bermanfaat dibandingkan dengan acara hiburan.

  1. Pembawa acara

Selain program acara, pembawa acara juga baik atau tidaknya sebuah tayangan televisi. Pilih program acara yang dibawakan oleh pembawa acara yang cerdas, berbahasa baik, berpakaian santun dan berwibawa.

  1. Sinema/drama

Tidak semua sinema/drama layak ditonton.  Anda bisa menilai layak atau tidaknya sinema/drama ditonton dengan melihat judul dan pemainnya. Banyak orang beralasan menonton drama hanya untuk hiburan. Namun tanpa disadari adegan yang dianggap sepele dan wajar dapat menimbulkan dampak negatif di kehidupan nyata sperti pola pikir dan tingkah laku.

  1. Atur waktu

Jangan sampai televisi membuat anda melupakan pekerjaan dan belajar. Melihat televisi secukupnya saja.

Jadi mulai sekarang kita harus cerdas dalam memilih tayangan yang bermanfaat. Dan jangan banyak menghabiskan waktu didepan layar televisi. Mulai lah mencari kegiatan atau aktivitas yang berguna. 

 Sumber: http://www.academia.edu/5476993/kumpulan_teori_uses_and_gratification_theory_agenda_setting_theory_cultivation_theory_coordinated_management_of_meaning_theory_social_contruction_symbolic_interactionism_atribution_theory

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun