Karena menurut negara - negara besar, ketiga aspek tersebut lebih penting dibandingkan aspek kecil lainnya. Semakin aspek tersebut besar semakin kuat juga power yang mereka pegang.
Maka dari itu, dalam hubungan internasional, teori konstruktivisme ini lebih mengedepankan dan melihat perilaku sebuah negara yang ada dalam sebuah sistem internasional dan juga bagaimana mereka memproses kepentingan mereka, karena dalam konsep teori ini identitas nasional dan politik domestik menjadi bahan utama dari suatu pemecahan masalah yang ada dalam hubungan internasional.Â
Konstruktivisme juga menampilkan suatu wawasan berpikir yang ada dalam hubungan internasional secara orisinal dan juga progresif.Â
Sumber RefersensiÂ
V. Dugis, Teori Hubungan Internasional (Perspektif-perspektif Klasik), Airlangga University Press, Surabaya, 2018, p.157
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H