Selain realisme, neo-realisme, liberalisme, dan neo-liberalisme yang ada dalam teori hubungan internasional. Terdapat teori lain yang lebih mengedepankan kesejahteraan perseorangan atau para pekerja buruh dalam aspek ekonomi yang ada di sebuah negara. Teori tersebut adalah marxisme dan juga neo-marxisme, simak penjelasannya di bawah ini.Â
Teori marxisme muncul sebagai bentuk kritik terhadap kaum liberal, kaum marxisme menganggap bahwa kemiskinan yang ada pada saat ini dikarenakan oleh pemikiran liberal. Teori marxisme juga sangat tidak menyukai dengan konsep pemikiran kapitalis di mana membuat sebuah hubungan antar satu dengan yang lain tidak sehat karena seseorang yang memiliki modal besar mempekerjakan buruh tetapi memberikan gaji atau upah yang tidak sesuai, yang membuat adanya 2 kelas yaitu kelas pemilik modal dan juga kelas buruh. Hal tersebut yang membuat kaum marxisme menolak adanya keterlibatan pemilik modal dan juga sistem ekonomi yang sudah ditawarkan oleh kaum liberal tidak di terima atau di tolak.Â
Marxisme ini merupakan basic ideologi komunis karena bertentangan dengan kaum pemikiran kapitalisme. Di mana teori ini menolak konsep kepemilikan pribadi, dan mewajibkan rakyat secara publik dan memiliki dan mengendalikan produksi dan distribusi semua barang dan jasa. Teori ini juga berpendapat bahwa kemiskinan, penyakit, dan juga kematian dini yang menimpa rakyat yang merupakan masalah sistematik dan juga struktural yang hanya dapat diselesaikan dengan mengganti pemikiran kapitalisme dengan komunisme atau marxisme. Adanya konfliktual di sebuah negara itu dikarenakan adanya kemiskinan pada negara tersebut. Maka dari itu, kaum marxisme berambisi untuk dapat menghancurkan sistem kapitalisme agar perekonomian yang ada di sebuah negara tidak ditindas oleh pemilik modal yang lebih besar.Â
Karena adanya pembedaan antara kelas pemilik modal dan kelas buruh, marxisme menganggap bahwa perjuangan kaum buruh sangat lah penting dalam melakukan sebuah revolusi yang ada di sebuah negara yang akhirnya memunculkan sebuah ide yaitu partai buruh.Â
Neo-MarxismeÂ
Neo-marxisme atau marxisme strukturalisme merupakan teori hasil modernisasi dari teori marxisme klasik yang memiliki kecenderungan dalam berpikir secara "sistem" atau "sistematis" yang mewakili semua aspek operasi pada masyarakat yang sedang berjalan. Dalam teori ini ada 2 sistem, yaitu International System dan World System Theory.Â
1. International SystemÂ
Dalam jenis sistem pertama yang ada pada teori ini yang di dalamnya berupa kelas - kelas yaitu kelas core sebagai kelas kumpulan dari negara - negara kaya dan juga kelas periphery yang merupakan kelas dari negara - negara yang memiliki ekonomi kecil atau miskin. Dalam sistem ini, memiliki konsep yang bernama konsep dependensia di mana sebuah negara core mendapatkan sebuah keuntungan yang besar dari penginvasian yang dilakukannya terhadap negara periphery yang di mana hal tersebut akan memberikan kerugian yang cukup besar.Â
Negara core menawarkan hal yang tidak ada di negara periphery yang sedang mengalami krisis ekonomi, di mana negara core memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mendapatkan keuntungannya dan membuat negara periphery bergantung kepadanya yang pada akhirnya hal tersebut hanya akan merugikan negara periphery itu sendiri.Â
2. World System TheoryÂ
Dalam sistem kedua yang ada di teori ini ada tiga struktur yang biasa disebut dengan three - tiered structure, yaitu
a. Core (Negara Maju)
- Menggabungkan tingkat pendidikan yang tinggi, pendapatan yang tinggi, dan juga teknologi yang dimilikinya sudah maju.Â
- Proses dalam struktur core ini menghasilkan lebih banyak kekayaan dalam sebuah ekonomi dunia dan menguntungkan negara lebih besar.
b. Semi - Periphery (Negara Berkembang)
- Sebagai tempat terjadinya proses negara core dan negara periphery.
- Tempat yang dieksploitasi oleh negara core sebagai tempat terjadinya proses core dan periphery tapi sebenarnya negara semi periphery ini juga mengeksploitasi negara periphery.Â
c. Periphery (Negara Miskin)Â
- Gabungan dari tingkat pendidikan yang lemah, pendapataan yang kecil, dan juga teknologi yang sedikit.Â
- Proses dalam struktur periphery ini berbanding terbalik dengan proses core yang menghasilkan lebih banyak kekayaan, proses periphery ini malah menghasilkan sedikit keuntungan kekayaan dalam ekonomi dunia.Â
Dari penjelasan ketiga struktur itu, dapat dilihat bahwa setiap proses stuktur saling ketergantungan antara satu dengan yang lain dan tentu hanya satu struktur saja yang mendapatkan keuntungan lebih besar, yaitu struktur core karena pada struktur ini negara bukan hanya satu saja dalam menginvasi negara lain melainkan 2 negara sekaligus. Hal tersebut yang akhirnya membuat negara - negara core ini memiliki lebih banyak kekayaan dalam ekonomi dunia yang ada.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H