Mohon tunggu...
Wulan Tika Sari
Wulan Tika Sari Mohon Tunggu... Mahasiswi -

Gagal sebagai takdir Allah untuk sebagai alasan tidak berhenti melangkah✊ Bismillah...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pemimpin yang Amanah Atas Jabatannya

10 Desember 2018   19:21 Diperbarui: 10 Desember 2018   19:26 1624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemimpin adalah seorang yang menggunakan kemampuannya, sikapnya, nalurinya, dan ciri-ciri kepribadiannya yang mampu menciptakan suatu keadaan, sehingga orang lain yang dipimpinnya dapat saling bekerja sama untuk mencapai tujuan. 

Selain cerdas dan berinisiatif. Seorang pemimpin yang ideal tentunya perlu memiliki sifat bertanggung jawab, pemimpin yang tetap teguh dan selalu berijiwa besar menerima kritik dan selalu mengambil tanggung jawab atas semua keputusan yang ia ambil. Kewajiban sebagai pemimpin adalah mengayomi orang-orang yang mengikutinya, berbuat adil kepada semua yang dipimpinnya, serta mencegah permusuhan dimuka bumi ini. 

Pemimpin harus menciptakan berbagai inovasi melalui ide-ide kreatifnya, dan pemimpin harus bisa menjadi agent of change (agen perubahan) atau mampu membawa perubahan bagi yang dipimpinnya. 

Menjadi pemimpin bukan perkara yang mudah selain dibutuhkan kepemimpinan dalam islam, pemimpin juga harus kuat iman dan takwanya, sehingga menjadi teladan dan benar-benar bisa bekerja sebagai pelayan rakyat, bukan penikmat kekayaan rakyat.

A.Kepemimpinan Mochamad Ridwan Kamil

Mochamad Ridwan Kamil menjadi contoh bagaimana seorang pemimpin yang amanah, bukan pemimpin yang hanya mementingkan  egonya dan ego segelintir orang. Mochamad Ridwan Kamil atau yang biasa disapa kang Emil adalah seorang arsitek dan politikus Indonesia pernah menjabat Walikota Bandung dengan masa bakti tahun 2013-2018, dan sekarang menjabat  sebagai Gubernur Jawa Barat sejak 5 September 2018.

Kepemimpinan yang dijalankan Ridwan Kamil adalah memimpin dengan akhlak, keadilan dan keteladanan. Dengan prinsip kedilan, Ridwan Kamil mengayomi semua warganya tanpa membeda-bedakan. Bagi dia, dengan memberi contoh yang baik, ia akan lebih mudah memberi pengaruh yang baik bagi yang dipimpinnnya.

Ridwan Kamil sebisa mungkin menentukan keputusan-keputusan yang bermanfaat bagi orang banyak, terutama warga Jawa Barat. Ia mempertimbangkan keputusan yang ia ambil, apakah membawa kebaikan atau tidak. "Karena tugas pemerintah itu hanya dua, yakni membawa perubahan dan mempercepat kemajuan. Jika belum baik, maka kita ubah jadi baik, jika sudah baik, maka kita percepat kemajuan itu." Sebagai pemimpin, beliau menyadari bahwa tugasnya adalah membawa perubahan dan mempercepat kemajuan.

Beliau mengatakan bahwa perubahan tidak harus selalu datang dari inisiatif pemerintah, beliau merasa bangga jika para warganya justru memiliki inisaiatif untuk adanya perubahan. 

Maka dari itu, beliau sangat senang mengedepankan partisipasi dari masyarakat dalam menentukan arah kebijakan. Beliau membentuk banyak tim  penasihat yang berasal dari berbagai elemen masyarakat, yang setiap saat beliau minta pertimbangan ketika akan mengeluarkan kebijakan.

Karakter Ridwan Kamil yang patut dijadikan inspirasi anak muda, yaitu:

1.Cinta Tanah Air, saat kariernya sedang naik pesat di Amerika, ia justru kembali ke Indonesia untuk membangun negerinya sendiri dimulai dari kampung halamannya sendiri di Bandung.

2.Peduli Lingkungan, Bandung yang awalnya dipandang sebelah mata, kini disulap menjadi kota yang  yang ramah wisatawan dan menjadi tempat yang menyenangkan untuk dihuni warganya. Hal ini dikarenakan Ridwan mengubah beberapa taman kota yang unik tapi tetap asri dan teduh.

3.Berpikir Out of The Box, sealalu berfikir inovatif, kreatif, dan inspiratif.

4.Pantang menyerah, ia memiliki prinsip yang yang kuat kalau jika kita pantang menyerah dan terus berusaha.

5.Berkomitmen dan Bertanggung Jawab, Ridwan Kamil sempat ditawari menjadi calon gubernur Jakarta, tapi ia menolaknya karena masa jabatannya sebagai walikota Bandung masih ada beberapa tahun lagi. Ia tidak mau terpengaruh pihak manapun dan tetap memegang teguh komitmennya unutk memajukan kota Bandung hingga akhir masa jabatannya.

Ridwan kamil bukan seorang pemimpin yang hanya dapat memberi peraturan tetapi juga menjalankannya, bahkan beliau sendiri yang turut terjun untuk bekerja bersama warga demi kemjuan masyarakat. 

Nilai-nilai Islami juga menjadi inspirasi bagi Ridwan Kamil dalam berprofesi sebagai arsitek, tidak jarang Ridwan Kamil secara sukarela banyak memabantu merancang masjid dan bangunan kegiatan warga. Program kota subuh berjamaah bersama warga, program magrib mengaji untuk anak dan remaja.

Ridwan kamil sebagai Gubernur Jawa Barat betekad merubah Jawa Barat dalam lima tahun kedepan harus menjadi provinsi terbaik dalam dunia digital. Dengan mendigitalkan pelayanan publik, pendidikan dan perdagangan yang masih manual. Melalui pariwisata akan muncul kemandirian desa yang menjadikan Jawa Barat lebih maju. Ditambah dengan dukungan infrastruktur dari pemerintahan pusat.

B.Kepemimpinan Umar bin Khattab

Dan juga bisa dilihat dari kepemimpinannya Umar bin Khattab. Sebagai seorang  pemimpin, Umar sangat rendah hati dan tahu betul makna tanggung jawab beliau sosok pemimpin yang sederhana dan merakyat, ia mengambil sikap yang lebih mementingkan rakyatnya daripada dirinya sendiri, ia ingin menjadi orang yang pertama merasakan lapar dan menjadi yang terakhir merasakan kenyang diantara rakyatnya.  

Setiap malam, Umar menggelar proses pengamatan untuk mengetahui  kondisi sebenarnya umat islam. Tanggung jawab dan kebaikannya tidak sebatas ditujukan kepada sesama manusia, melainkan juga hewan. 

Umar begitu menghormati hewan sebagai salah satu ciptaan Allah SWT. Umar pun sering mengatakan, "jika ada seekor bagal (hewan persilangan kuda betina dengan keledai jantan) tersandung, saya bertanggung jawab karena tidak memperbaiki jalan dan Jika ada seekor  domba hilang dibawah pengawasanku ditemukan mati ditepi sungai Eufrat, saya berharap Allah Yang Maha Kuasa menanyai saya mengenai hal itu di hari kiamat nanti."

Umar dianggap sebagai arsitek Pemerintahan Islam. Dia berhasil membangun struktur politik untuk menyokong negara Islam yang luas. Dibawah kepemimpinannya, dunia Islam berkembang hingga ke Persia, Suriah dan Mesir. 

Dia membagi wilayah negara menjadi provinsi dibawah kepemimpinan gubernur yang ditunjuk khalifah. Prestasi lain Umar saat memerintah adalah mencetuskan kalender Islam. 

Kalender ini dihitung sejak hijrah Rasulullah menuju Madinah meninggalkan Mekah. Umar juga mendirikan Batul Maal pada 641 M, sebuah lembaga keuangan Islam pertama. Lembaga ini bertugas mengelola zakat unutk kepentingan umum, mulai pemungutan, pencatatan, hingga distribusi. Umar juga memberikan tunjangan kepada kaum Yahudi dan Masrani yang kurang berunutng.

Dalam bermusyawarah Umar tidak memposisikan dirinya sebagai penguasa, ketika ia meminta pendapat mengenai satu urusan ia tidak pernah menunjukkan bahwa ia adalah pemegang kekuasaan. 

Semua kekayaan negara dipergunakan untuk melayani rakyat. Umar selalu menjunjung tinggi kebebasan, pemahaman kebebasan menurut Umar sangat sederhana dan bersifat universal. Kebebasan menurutnya adalah kebebasan kebenaran. Artinya, kebenaran berada diatas semua aturan. Umar siap mendengar kritik dari rakyatnya, dan beliau terjun langsung mengatasi masalah rakyatnya.

Hadis kewajiban dan tanggung jawab pemimpin

34.18/3406. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb dan Ibnu Numair mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari 'Amru -yaitu Ibnu Dinar- dari 'Amru bin Aus dari Abdullah bin 'Amru, -dan Ibnu Numair dan Abu Bakar mengatakan sesuatu yang sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan dalam haditsnya Zuhair- dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang-orang yang berlaku adil berada di sisi Allah di atas mimbar (panggung) yang terbuat dari cahaya, di sebelah kanan Ar Rahman 'azza wajalla -sedangkan kedua tangan Allah adalah kanan semua-, yaitu orang-orang yang berlaku adil dalam hukum, adil dalam keluarga dan adil dalam melaksanakan tugas yang di bebankan kepada mereka." (HR.MUSLIM)

34.40/3428. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim dari Muslim telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Syababah telah menceritakan kepadaku Warqa` dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Seorang imam itu ibarat perisai, seseorang berperang di belakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan) nya. Jika seorang imam (pemimpin) memerintahkan supaya takwa kepada Allah 'azza wajalla dan berlaku adil, maka dia (imam) akan mendapatkan pahala karenanya, dan jika dia (imam) memerintahkan selain itu, maka ia akan mendapatkan siksa." (HR.MUSLIM)

Dapat kita lihat dari penjelasan diatas bahwa cara kepemimpinan Mochamad Ridwan Kamil dan cara kepemimpinan Umar bin Khattab untuk menjalankan amanahnya telah sesuai dengan hadits diatas bahwa sebagai pemimpin harus berlaku adil dalam hukum, adil dalam keluarga dan adil dalam melaksanakan tugas yang di bebankan kepada mereka. 

Seperti contoh kepemimpinan pada masa rasulullah beliau dikenal sebagai sosok pemimpin yang tidak ada bandingannya di dunia, ia seharusnya menjadi contoh bagi mereka yang ingin menjadi pemimpin atau telah menjadi pemimpin, mereka harus mempunyai sifat seperti rasulullah seperti shiddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), fathanah (cerdas), tabligh (komunikatif) maka mereka akan menjadi pemimpin yang ideal yang sesaui dengan ajaran islam tentunya mereka akan disayangi dan dicintai masyarakatnya. 

Disamping keempat sifat tersebut seorang pemimpin juga harus memiliki sifat adil dalam menempatkan sesuatu pada tempatnya, tidak memihak pada suatu hal dan bersifat diskriminatif. Seorang yang terpilih menjadi pemimpin harus mampu berdiri di semua golongan dengan tidak mengutamakan golongan tertentu. Amanah dan adil merupakan satu prinsip yang harus ditegakkan oleh pemimpin.

Jadi dapat disimpulkan amanah adalah suatu sifat yang penuh akan pertanggungjawaban, jujur, dan istiqamah. Amanah adalah sesuatu yang berat dan kita akan langsung mempertanggungjawabkan kepada Allah SWT. 

Sebagai warga negara yang pasti ingin memiliki pemimpin yang baik, kita juga harus cerdas dalam memilih calon pemimpin dan jangan asal mendengar janji-janji mereka yang kebanyakan hanya khayalan belaka, kita harus bisa menilai karakter para calon pemimpin itu, apakah mereka sosok pemimpin yang amanah atau tidak.

Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun