Pada hakikatnya guru pendidikan khusus atau dalam istilah yang lebih populer dikenal dengan sebutan guru sekolah luar bisa (guru SLB) adalah sama dengan guru pada umumnya yang bertugas di sekolah umum, yaitu memiliki tugas merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, mendidik, melatih, membimbing, mengarahkan, menilai, mengevaluasi, dan melaksanakan tugas tambahan yangs sesuai dengan tugas utama sebagi guru.
Guru berpendidikan khusus adalah pendidik yang memiliki kualifikasi dan pelatihan khusus untuk mengajar siswa dengan kebutuhan pendidikan yang berbeda, termasuk siswa dengan disabilitas fisik, mental, atau emosional. Mereka dilatih untuk memahami dan menangani tantangan yang dihadapi oleh siswa tersebut, serta untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif.
Salah satu kelompok penting dalam dunia pendidikan adalah guru pendidikan khusus atau SLB. Standar kompetensi guru pendidikan khusus pada prinsipnya sama dengan standar kompetensi yang harus di miliki oleh guru pada sekolah umum (regular), yaitu meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.
namun ada tuntutan kompetensi yang spesifik sesuai dengan kekhususan dan karakteristik peserta didik yang dihadapinya, seperti kekhususan bidang ketunanetraan, ketunawicaraan, ketunadaksaan, ketunagrahitaan, autisme, dll.
Jasa seorang guru pendidikan khusus sangat penting dan beragam, terutama dalam mendukung siswa dengan kebutuhan khusus. Berikut adalah beberapa jasa yang mereka tawarkan:
1. Evaluasi dan Penilaian: Guru pendidikan khusus melakukan evaluasi menyeluruh untuk mengidentifikasi kebutuhan akademis, sosial, dan emosional siswa. Ini termasuk penggunaan alat penilaian formal dan informal.
2. Pengembangan Program Individual: Mereka merancang dan mengimplementasikan Rencana Pendidikan Individual (IEP) yang disesuaikan dengan kebutuhan unik setiap siswa, termasuk tujuan belajar yang spesifik.
3. Metode Pengajaran yang Adaptif: Menggunakan berbagai strategi pengajaran yang sesuai, seperti pembelajaran multisensori, penggunaan teknologi bantu, dan pengajaran berbasis proyek untuk memenuhi gaya belajar siswa.
4. Dukungan Emosional dan Sosial: Memberikan dukungan untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial dan emosional, serta membangun kepercayaan diri dan kemandirian.
5. Kolaborasi dengan Keluarga: Bekerja sama dengan orang tua atau wali siswa untuk memastikan bahwa mereka terlibat dalam proses pendidikan dan memahami cara mendukung anak mereka di rumah.
6. Pelatihan untuk Staf Lain: Memberikan pelatihan dan dukungan kepada guru reguler dan staf sekolah lainnya tentang cara terbaik untuk mendukung siswa dengan kebutuhan khusus di kelas umum.
7. Advokasi: Menjadi advokat bagi siswa dengan kebutuhan khusus, memastikan bahwa hak-hak mereka terpenuhi dan bahwa mereka mendapatkan akses yang sama terhadap pendidikan yang berkualitas.
8. Pendidikan Keterampilan Hidup: Mengajarkan keterampilan hidup dan keterampilan fungsional yang penting bagi siswa untuk berfungsi secara mandiri dalam masyarakat.
9. Transisi ke Kehidupan Dewasa: Membantu siswa merencanakan transisi dari sekolah ke kehidupan dewasa, termasuk pendidikan lanjutan, pelatihan kerja, dan pengembangan keterampilan hidup sehari-hari.
Dengan jasa-jasa ini, guru pendidikan khusus memainkan peran kunci dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung bagi semua siswa, membantu mereka mencapai potensi penuh mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H