Mohon tunggu...
Wulan Sari
Wulan Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Mahasiswa Universitas KH Abdul Wahab Hasbullah Jombang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosialisasi Sebagai Pilar Pendidikan Islam di Sekolah: Membangun Karakter dan Akhlak Peserta Didik

17 November 2024   07:00 Diperbarui: 17 November 2024   08:15 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://karangploso.malangkab.go.id/pd/detail?title=karangploso-opd-peran-orang-tua-dalam-mendidik-kepribadian-anak

Salah satu tugas utama sekolah adalah membentuk karakter peserta didik. Karakter yang baik adalah karakter yang sesuai dengan ajaran Islam, yang mencakup sikap dan perilaku yang penuh kasih sayang, jujur, sabar, disiplin, dan bertanggung jawab. Dalam hal ini, sekolah berperan sebagai agen pembentuk karakter yang akan memengaruhi pola pikir dan perilaku peserta didik di masa depan.

Pembentukan karakter dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan di sekolah, baik yang bersifat akademis maupun non-akademis. Pembelajaran berbasis nilai-nilai Islam harus menjadi landasan dalam setiap kegiatan di sekolah. Misalnya, pembiasaan sikap disiplin melalui kegiatan sehari-hari seperti tepat waktu dalam mengikuti pelajaran, bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas, dan menghormati guru dan teman. Kegiatan lain yang berorientasi pada karakter seperti ospek atau pramuka, yang melibatkan pengembangan fisik, sosial, dan moral, juga sangat mendukung pembentukan karakter peserta didik.

Akhlak merupakan aspek yang sangat penting dalam pendidikan Islam. Islam menekankan bahwa setiap Muslim harus berusaha untuk mencontoh akhlak Nabi Muhammad SAW, yang dikenal sebagai "uswah hasanah" (teladan yang baik). Dalam hal ini, sekolah berfungsi untuk mengajarkan, menanamkan, dan membiasakan akhlak mulia kepada peserta didik.

Sekolah harus menekankan pentingnya adab dan etika Islam dalam interaksi sehari-hari. Akhlak yang baik meliputi sikap saling menghormati, berbicara dengan lembut, tidak sombong, menghargai perbedaan, serta memiliki rasa empati terhadap sesama. Pembelajaran akhlak di sekolah tidak hanya dilakukan melalui teori, tetapi juga melalui tindakan dan keteladanan. Sebagai contoh, guru yang memberikan teladan baik dengan bersikap jujur, disiplin, dan rendah hati, akan lebih efektif dalam mengajarkan nilai-nilai tersebut kepada peserta didik.

  • Penyampaian Nilai-Nilai Islam melalui Kurikulum

Pendidikan Islam di sekolah tidak hanya terbatas pada pelajaran agama saja, tetapi juga harus terintegrasi dalam seluruh kurikulum yang diajarkan di sekolah. Kurikulum yang berbasis nilai-nilai Islam akan membantu peserta didik untuk menginternalisasi ajaran agama dalam setiap aspek kehidupan mereka. Setiap mata pelajaran di sekolah, baik yang berbasis agama maupun yang bersifat umum, seharusnya mengandung nilai-nilai Islam yang dapat membentuk karakter dan akhlak peserta didik.

Misalnya, dalam mata pelajaran matematika, peserta didik dapat diajarkan untuk menghargai kejujuran dalam setiap proses perhitungan. Dalam pelajaran bahasa Indonesia, siswa dapat belajar untuk berbicara dengan santun dan menghargai perasaan orang lain. Kurikulum yang mencakup nilai-nilai agama yang baik akan memperkuat pendidikan karakter peserta didik dan membuat mereka lebih peka terhadap etika dan moralitas dalam kehidupan mereka.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sosialisasi Pendidikan Islam di Sekolah

Proses sosialisasi dalam pendidikan Islam di sekolah sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat memperkuat atau bahkan menghambat pembentukan karakter dan akhlak peserta didik. Beberapa faktor yang mempengaruhi sosialisasi ini antara lain:

  • Peran Guru sebagai Teladan : Guru adalah agen utama dalam proses sosialisasi pendidikan Islam. Sebagai pendidik, guru tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga harus menjadi teladan dalam berakhlak dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Islam. Peserta didik cenderung meniru perilaku yang mereka lihat dari guru mereka, baik itu dalam hal ketaatan beragama, disiplin, hingga sikap santun dalam berbicara dan bertindak. Guru yang memiliki akhlak mulia dan berperilaku sesuai dengan ajaran Islam akan menjadi contoh yang sangat berpengaruh bagi peserta didik. Oleh karena itu, pelatihan bagi guru untuk memahami dan mengamalkan akhlak Islam sangat penting agar mereka dapat memberikan teladan yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
  • Peran Orang Tua dalam Pendidikan Islam: Pendidikan di sekolah tidak dapat berjalan optimal tanpa adanya dukungan dari orang tua. Orang tua adalah pendidik pertama dan utama bagi anak-anak mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk turut berperan dalam mendidik anak-anak mereka dengan nilai-nilai Islam. Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak, baik di rumah maupun di sekolah, akan memperkuat sosialisasi pendidikan Islam. Sekolah dan orang tua perlu menjalin komunikasi yang baik untuk memastikan bahwa nilai-nilai yang diajarkan di sekolah dapat diteruskan di rumah. Orang tua yang memberikan teladan baik dalam berperilaku sesuai dengan ajaran Islam akan memperkuat pembentukan karakter anak mereka. Sebaliknya, ketidaksesuaian antara nilai-nilai yang diajarkan di rumah dan sekolah bisa membingungkan anak dan mempengaruhi perkembangan akhlak mereka.
  • Lingkungan Sekolah yang Islami: Lingkungan sekolah yang Islami sangat mendukung sosialisasi pendidikan Islam. Sekolah harus menciptakan suasana yang mendukung pengembangan karakter dan akhlak peserta didik. Misalnya, dengan mengadakan kegiatan keagamaan seperti shalat berjamaah, pengajian, atau dzikir bersama. Lingkungan yang mendukung pengembangan akhlak Islam, seperti tidak ada kekerasan atau perundungan, akan membantu peserta didik untuk menginternalisasi nilai-nilai yang baik. Selain itu, tata tertib sekolah yang berlandaskan pada prinsip-prinsip Islam juga sangat penting. Aturan sekolah yang mencerminkan nilai-nilai moral dan agama, seperti larangan berbicara kasar, larangan berbohong, atau larangan berbuat curang, akan membantu menciptakan lingkungan yang mendukung pembentukan karakter yang baik.

Tantangan dalam Sosialisasi Pendidikan Islam di Sekolah

Walaupun sosialisasi pendidikan Islam di sekolah memiliki banyak manfaat, implementasinya tidak tanpa tantangan. Beberapa tantangan yang dihadapi dalam proses sosialisasi ini antara lain:

  • Pengaruh Teknologi dan Globalisasi: Perkembangan teknologi dan globalisasi sering kali membawa dampak negatif terhadap perkembangan karakter peserta didik. Konten-konten negatif yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam, seperti pornografi, kekerasan, dan perilaku buruk lainnya, dapat dengan mudah diakses oleh peserta didik. Hal ini bisa mengganggu pembentukan akhlak yang baik dan memberikan dampak buruk pada perilaku peserta didik. Untuk itu, sekolah perlu lebih proaktif dalam memberikan pembinaan mengenai penggunaan teknologi secara bijak, serta memperkenalkan nilai-nilai Islam dalam menghadapi globalisasi. Pendidikan karakter berbasis Islam dapat menjadi benteng bagi peserta didik untuk tetap menjaga prinsip moral mereka.
  • Perbedaan Nilai antara Sekolah dan Keluarga: Seringkali ada perbedaan antara nilai-nilai yang diterima anak di sekolah dan yang diajarkan di rumah. Ketidakcocokan ini bisa menyebabkan kebingungan di kalangan peserta didik, yang bisa mempengaruhi pembentukan karakter mereka. Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk menjalin kerja sama yang baik dengan orang tua untuk memastikan keselarasan dalam nilai-nilai yang diajarkan.
  • Keterbatasan Sumber Daya di Sekolah: Tidak sedikit sekolah yang menghadapi keterbatasan sumber daya, baik itu dari segi fasilitas, tenaga pengajar, maupun waktu. Keterbatasan ini seringkali menghambat pelaksanaan kegiatan yang mendukung sosialisasi pendidikan Islam, seperti kegiatan keagamaan atau ekstrakurikuler yang berbasis agama. Oleh karena itu, sekolah perlu mencari solusi kreatif agar keterbatasan ini tidak menghalangi proses pembentukan karakter dan akhlak peserta didik.

https://karangploso.malangkab.go.id/pd/detail?title=karangploso-opd-peran-orang-tua-dalam-mendidik-kepribadian-anak
https://karangploso.malangkab.go.id/pd/detail?title=karangploso-opd-peran-orang-tua-dalam-mendidik-kepribadian-anak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun