Oleh Wulan Rahmawati
Mahasiswa Prodi Pendidikan IPA Universitas Pancasakti Tegal
Sains adalah cabang ilmu yang mengkaji objek dan fenomena alam melalui proses pengamatan secara ilmiah sehingga menghasilkan produk ilmiah seperti fakta, prinsip, konsep, hukum atau teori. Sains memiliki peranan sangat penting dalam memberikan pemahaman kepada peserta didik, membangkitkan rasa keingintahuannya yang sangat tinggi dalam bidang sains. Melalui pembelajaran IPA, pembelajaran sains dapat terlaksana karena peserta didik mempunyai pemahaman tentang alam semesta yang didalamnya terdapat bentuk konsep, prinsip, prosedur, fakta, dan teori yang ada pada kehidupan sehari-hari yang kita alami. Pendidikan sains diluar negeri sudah sangat berkembang pesat terutama di negara negara maju dibuktikan dengan adanya penemuan dan penciptaan teknologi baru yang belum pernah ada. Akan tetapi di Indonesia Pendidikan sains belum mencapai porsi yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan sains.
Pembelajaran sains tak seharusnya hanya berfokus pada pengetahuan saja melainkan harus juga diimbangi dengan pengaplikasian dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya pengaplikasian tersebut siswa menjadi tahu bahwa apa yang dipelajari dalam sains diterapkan dan bermanfaat bagi kehidupan. Dengan begitu siswa akan terus mencoba bereksperimen karena rasa keingintahuannya yang tinggi sehingga siswa mampu menghasilkan produk sains.
Namun untuk membentuk kondisi tersebut sedikit susah kiranya karena banyak faktor yang menjadi penyebab permasalahan sains dalam proses pembelajaran yang mengakibatkan Pembelajaran sains tidak dilakukan secara maksimal.
Berdasarkan penelitian hasil kajian literatur adapun beberapa permasalahan sains yang terjadi yaitu:
- Â Latar belakang pendidikan orang tua
Dari hasil angket yang diberikan kepada sejumlah siswa siswi dapat diambil kesimpulan berdasarkan data bahwa siswa yang memiliki orang tua berlatar belakang pendidikan yang tinggi memiliki tingkat kepandaian dalam pembelajaran yang mendasari proses belajar di sekolah. Orang tua yang berlatar belakang pendidikan tinggi pasti akan menuntun putra putrinya untuk terus belajar dan mempunyai harapan yang besar pada anaknya kelak dimasa mendatang. Oleh karena itu orang tua yang berpendidikan tinggi akan mengusahakan dengan semaksimal mungkin untuk mencapai harapannya. Bisa dengan mengajarkan langsung kepada putra putrinya maupun menempatkan putra putrinya untuk mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah atau biasa disebut dengan les. Sehingga orang tua tetap memantau perkembangan belajar anaknya pada orang lain yang memang menguasai di bidangnya.
- Bimbingan orang tua pada saat anaknya belajar
Orang tua berperan dalam memberi  bimbingan kepada anaknya saat belajar sangat penting dalam mendukung anak untuk mencapai prestasi anak. Menurut Dasmo (2013) menyatakan bahwa pemberian bimbingan dari orang tua dan kebiasaan dalam belajar memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap hasil pembelajaran sains siswa di sekolah. Karena tak jarang orang tua hanya dapat menemani anaknya belajar kurang lebih 1-3 kali dalam seminggu. Hal ini terjadi karena keterbatasan kemampuan orang tua dalam memberi bimbingan. Kendati demikian, banyak juga orang tua yang sibuk dalam bekerja sehingga melupakan kewajibannya dalam menuntun proses pembelajaran di rumah melainkan diserahkan semua pada guru di sekolahnya. Padahal bimbingan yang orang tua berikan dalam pembelajaran di rumah melahirkan motivasi diri pada anaknya agar menghasilkan prestasi yang baik.
- Kebiasaan siswa dalam belajar
Kebiasaan siswa dalam belajar mempunyai pengaruh besar terhadap hasil pembelajaran sains di sekolah. Kebanyakan siswa dalam pembelajaran sains hanya terfokus pada hafalan materi tanpa memahami secara detail sains tersebut. Banyak siswa yang mengalami miskonsepsi dalam pembelajaran sains sehingga mereka tidak bisa mengaitkan pembelajaran dengan pengetahuan maupun kehidupan sehari-hari. Dalam memahami sains menghafal saja tidak cukup tetapi point pentingnya yaitu bagaimana siswa mampu mengaplikasikan prinsip prinsipnya pada kehidupan sehari-hari. Dengan demikian tanpa disadari siswa juga mampu mengambil keputusan secara benar dan bertanggung jawab serta mampu berfikir kritis memecahkan persoalan-persoalan.
- Fasilitas Pembelajaran
Tentunya fasilitas sangat penting dalam menunjang proses pembelajaran sains. Karena fasilitas inilah yang mampu mewadahi ide ide cemerlang yang ada untuk diaplikasikan. Fasilitas Pembelajaran meliputi laboratorium, perpustakaan, dan buku penunjang. Ketersediaan fasilitas inilah yang masih banyak dipersoalkan karena fasilitas dari beberapa sekolah tidak memadai dan lengkap. Sehingga proses pembelajaran sains di sekolah agak terhambat karena tidak ada penunjang. Fasilitas ini mampu menghasilkan informasi informasi sains yang belum kita kenal menjadi kenal dan dapat memahaminya.
- Â Pembelajaran sains di luar sekolah
Banyak dari siswa siswi yang hanya mengandalkan pembelajaran sains di sekolah saja tidak dibarengi dengan pembelajaran sains di luar sekolah maupun les dirumah. Karena itensitas pembelajaran sains yang terbatas inilah yang menjadi penghambat atau permasalahan sains yang ada di Indonesia. Seharusnya siswa melakukan pembelajaran sains di rumah dengan cara mengulang pembelajaran yang telah diajarkan di sekolah, dengan demikian pengetahuan yang kita miliki akan semakin tertanam pada pola pikir kita. Siswa yang mampu memanfaatkan waktu luang dirumah secara efektif kebanyakan berhasil dalam proses pembelajaran dibuktikan dengan prestasi dari siswa tersebut.
Permasalahan sains tidak hanya dialami bagi siswa saja, tetapi sebagai guru IPA yang mengajarkan sains di sekolah juga memiliki pemasalahan sains yang dihadapinya. Permasalahan yang dihadapi oleh para guru IPA di sekolah adalah minat belajar siswa yang kurang terhadap pembelajaran sains serta minimnya motivasi dari siswa untuk belajar sains menjadikan siswa tersebut malas ketika pembelajaran sains dan hanya mampu mendapatkan nilai yang cukup atau biasa disebut nilai KKM.
Dari berbagai permasalahan sains yang dihadapai baik dari sudut pandang siswa maupun guru sebagai pendidik ada banyak sekali solusi untuk keberhasilan siswa dalam pembelajaran sains salah satunya yaitu datang dari orang tua. Orang tua yang mendukung dan memberikan pengarahan pada anaknya secara intensif dari mereka sendiri atau pihak lain contohnya disini adalah bimbel privat akan sangat berpengaruh pada proses belajar siswa dan melahirkan motivasi pada siswa untuk giat dalam belajar sehingga menghasilkan output berupa prestasi dan pemahaman yang lebih luas pada pembelajaran sains. Solusi yang dapat guru berikan pada siswa yang memiliki minat kurang pada pembelajaran IPA di sekolah yaitu dengan memberikan pembelajaran yang menyenangkan dan interaktif. Karena siswa berpikiran sains sukar dipahami dapat diberikan penjelasan berupa video animasi yang menarik atau dapat juga dibawa langsung ke objek yang sedang dipelajari. Sehingga siswa tidak jenuh pada pembelajaran yang hanya berbasis dari buku tetapi kita bisa melihat serta mengamatinya secara langsung. Pihak sekolah juga memiliki kewajiban dalam pemenuhan fasilitas belajar sains di sekolah agar siswanya mampu memperoleh informasi yang lebih dan mengetahui secara langsung dengan dilakukan eksperimen di laboratorium sekolah. Dengan demikian pembelajaran sains yang berstruktur sistematis dapat terlaksana dengan baik. Dimulai dari memperoleh informasi dari buku, kemudian melihat peraga, melakukan eksperimen uji coba apa yang kita ingin ketahui atau dibuktikan, dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Daftar Pustaka
Jufrida, J., Basuki, F. R., Rinaldo, F., & Purnamawati, H. (2020). Analisis Permasalahan Pembelajaran Ipa: Studi Kasus Di Smpn 7 Muaro Jambi. Jurnal Pendidikan Sains (Jps), 8(1), 50. https://doi.org/10.26714/jps.8.1.2020.50-58
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H