Mohon tunggu...
Wulan NurHamidah
Wulan NurHamidah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa Prodi Pemikiran Politik Islam S1

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pandemi Corona Menguji Kesabaran dan Keimanan

17 Mei 2020   07:00 Diperbarui: 17 Mei 2020   06:57 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Covid-19 sudah merebah ke berbagai penjuru dunia, dan menyebar luar ke seluruh wilayah Indonesia, banyak kebijakan yang telah dikeluarkan oleh berbagai pemerintahan dunia, seperti melakukan Lockdown dan Social Distancing. 

Hal tersebut juga dilakukan di Indonesia, bahkan pemerintah sekarang juga menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang tentunya diharapkan bisa memperlambat laju penyebaran Covid-19.

Namun tidak semua wilayah melakukan PSBB, jadi masih ada daerah daerah yang masih ramai dengan banyak orang yang keluar rumah. PSBB yang terbesar ada di 3 wilayah, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Sulawesi. 

Pada tanggal 28 April lalu, Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik melakukan PSBB besar, tetapi masih ada juga warga yang nekat mudik putar arah melewati lingkungan pemukiman warga. 

Untuk wilayah Malang dilakukan PSBB besar pada tanggal 17 Mei 2020. Kebijakan-kebijakan tersebut dilakukan atas tujuan pencegahan tertularnya Covid-19 yang kian hari semakin bertambah, dan bahkan sekarang sudah mencapai 16 ribu lebih positif.

Disinilah kesabaran diuji, bagi yang ingin mudik ke kampung halamannya, tahun ini tidak bisa mudik. Masyarakat secara tidak langsung diajarkan mengenai kebaran, menahan keinginan untuk keluar rumah, dan diharuskan untuk mematuhi aturan yang berlaku pada saat situasi seperti ini.

Kenapa Allah SWT menurunkan penyakit ini? Karena Allah ingin menguji kesabaran dan keimanan manusia, kesabaran diukur bukan hanya menahan keinginan untuk keluar rumah, melainkan juga bersabar dengan adanya covid-19 ini yang sudah berbulan-bulan terjadi di Indonesia dan tak kunjung reda. 

Dalam proses kesabaran itulah keimanan seseorang diuji, yang biasanya selalu bekerja dan meninggalkan sholat, Allah akan melihat, Apakah dengan anjuran di rumah saja, seseorang itu akan giat dalam beribadah atau tidak. Allah SWT juga menguji masyarakat tentang percaya atau tidaknya bahwa Covid-19 ini adalah penyakit yang diturunkan ke muka bumi ini oleh Nya.

Disis lain, pemerintah juga mengeluarkan kebijakan untuk melepas sekitar 30 ribu napi, yang diharap mampu mengurangi resiko tertularnya virus karena tidak adanya orang yang berkumpul di dalam sel tahanan, dan juga berharap dengan banyak napi yang keluar maka masyarakat bisa tetep dirumah saja. 

Namun kebijakan tersebut sangat mencengangkan bagi masyarakat. Menurut masyarakat dengan adanya napi yang berkeliaran, masyarakat bukannya tambah aman melainkan sebaliknya. 

Keimanan dan kesabaran diuji akan hal tersebut, seperti pepatah yang mengatakan bahwa "Badai akan berlalu" dan semoga badai virus corona ini cepat selesai

Semenjak pelepasan napi 1 April yang lalu, bentuk kejahatan di Indonesia naik sekitar 19% , bentuk kejahatan yang dilakukan adalah perampokan toko dan rumah, penjambretan, dan pembegalan.

Tindak kejahatan yang mungkin saja terjadi adalah penipuan. Maka diharap masyarakat indonesia untuk melek politik, seperti contoh para pelaku kejahatan memanfaatkan media online untuk berjualan seperti masker, handsanitizer, dan disinfectan, tetapi yang dikirim bukanlah barang barang tersebut, melainkan batu, kertas, serta kain.

Masyarakat diharap juga waspada terhadap sekitar karena tindak kejahatan bisa terjadi dimana-mana, bukan hanya waspada akan corona virus. Maka dari itu taati kebijakan pemerinrah untuk tetap di rumah, dan tak lupa berdoa kepada Allah SWT, jaga kesehatan, jaga barang berharga, lindungi keluarga, waspada sekitar, hubungi tetangga jika terjadi sesuatu yang mencurigakan di malam hari. Semoga Allah SWT melindungi kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun