Kedua, jual beli Istishna juga memberikan manfaat bagi para pelaku usaha atau pelanggan. Dalam beberapa kasus, pelanggan dapat memesan barang dengan spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan atau preferensi mereka. Ini memungkinkan mereka untuk mendapatkan barang yang diinginkan tanpa harus mengorbankan prinsip-prinsip syariah. Sementara itu, bagi produsen atau kontraktor, transaksi Istishna memberikan peluang bisnis baru dan membantu mereka mengembangkan keterampilan dan kapasitas produksi.
Aspek menarik lainnya adalah konsep pembayaran bertahap dalam jual beli Istishna. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi pelanggan dalam mengelola pembayaran sesuai dengan kemampuan keuangan mereka. Dengan demikian, transaksi ini dapat meminimalkan risiko keuangan dan memungkinkan pelanggan untuk tetap berpartisipasi dalam proyek atau produksi barang meskipun tidak memiliki dana yang cukup di awal.
Selain manfaat ekonomi, jual beli Istishna juga menggambarkan kesepakatan yang adil antara lembaga keuangan syariah dan pelanggan. Kontrak Istishna mengatur secara jelas dan transparan mengenai spesifikasi barang, harga, dan jangka waktu produksi. Hal ini mencerminkan prinsip-prinsip keadilan dalam Islam yang sangat menekankan perlunya kesepakatan yang jelas, saling menguntungkan, dan tanpa unsur penipuan atau penyelewengan.
aplikasi jual beli Istishna dalam lembaga keuangan syariah memberikan kontribusi positif dalam pengembangan produk dan layanan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Transaksi Istishna tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga mencerminkan prinsip-prinsip keadilan, keberlanjutan, dan nilai-nilai etis dalam Islam. Dengan demikian, jual beli Istishna menjadi salah satu instrumen yang menarik dalam lembaga keuangan syariah, memungkinkan terwujudnya solusi finansial yang sesuai dengan ajaran agama dan memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas
