Tempe merupakan salah satu makanan yang banyak di sukai oleh masyarakat Indonesia, namun dengan harga kedelai yang mahal menyebabkan para pengrajin tempe mengurangi ukuran tempe. "Selain harga jual kedelai yang mahal, permasalahan lain yang dihadapi oleh Bapak Sukari adalah pemasaran produk tempe yang masih tradisional.Â
Pelanggan tempe Bapak Sukari ini biasanya adalah orang-orang yang mempunyai catering, penjual tempe penyet dan lain-lain, namun dikarenakan ada pemberlakuan PPKM para pelanggan Bapak Sukari memilih untuk berhenti berjualan. Hal tersebut yang membuat potensi penjualan tempe beliau mengalami penurunan", ungkap Bapak Sukari, pemilik UMKM tempe, ( 16/08/2021).
Dari permasalahan di atas, program kerja yang dilakukan oleh Wulan Dwi Lestari yaitu pemanfaatan digital marketing sebagai strategi pemasaran baru pelaku UMKM tempe di Desa Sepande. Metode pelaksanaannya dilakukan secara bertahap.Â
Pada minggu pertama, melakukan observasi terhadap sasaran dan dilanjutkan dengan penyuluhan program kerja ke sasaran. Bapak Sukari sangat antusias dalam menyambut kehadiran penulis, dan mengijinkan untuk melaksanakan KKN di tempat usahanya.
Lalu, pada minggu kedua penulis mulai menjalankan program kerja yaitu pembuatan desain logo untuk produk tempe milik Bapak Sukari. Desain logo ini sebagai identitas atau pengenal produk tempe, agar produk tempe milik Bapak Sukari berbeda dari pesaing. Logo produk ini juga berfungsi sebagai daya tarik konsumen untuk membeli produk tempe milik Bapak Sukari.Â
Pada awalnya, tempe yang dijual oleh Bapak Sukari hanya dalam kemasan plastik transparan tanpa di sertai dengan logo produk. Penulis mendesain logo semenarik mungkin dengan paduan warna dan tulisan cantik pada logo tersebut." Desain logo nya sudah bagus tapi sebaiknya ukuran tulisannya di besarin lagi aja mbak", ungkap Ibu Sukari, selaku istri pemilik UMKM tempe, ( 18/08/2021 ).
Di hari berikutnya, penulis mengadakan pelatihan digital marketing terhadap sasaran. Tujuan dilakukannya pelatihan digital marketing ini adalah untuk memberikan ilmu dan pengetahuan bagi sasaran bahwa penggunaaan teknologi itu penting bagi usaha mereka. Di era pandemi covid 19 ini dimana para pelaku UMKM harus melakukan transaksi jual beli secara online, agar tidak jauh tertinggal dengan pelaku UMKM lainnya.