[caption id="attachment_339534" align="aligncenter" width="515" caption="pantai teluk penyu doc.pribadi"][/caption]
Cerita tentang keindahan pantai teluk penyu mungkin tak ada habisnya. Artikel sejenis mudah kita temui dimana-mana termasuk postingan di Kompasiana. Karena pengaruh dari artikel tersebut banyak wisatawan mancanegara yang tertarik untuk berkunjung ke pantai ini, terbukti beberapa kali aku melihat bule yang berseliweran dipantai teluk penyu. Menuju kepantai teluk penyu sangat mudah mau naik angkutan umum juga mudah tinggal bayar ongkos 3000 dari terminal sudah bisa sampai kesana. Jika mau naik mobil pribadi juga gampang karena  banyak plang pentunjuk arah yang kita temui.
[caption id="attachment_339536" align="aligncenter" width="517" caption="pantai teluk penyu, doc pribadi"]
Aku bisa dikatakan wong cilacap asli walaupun sudah agak lama tak menetap dikota ini tapi sejak kecil aku tumbuh dan besar disekitar pantai. Makanya aku tahu betapa pantai teluk penyu dulu dan sekarang sudah banyak perubahan. Dulu memang indah tapi sekarang lebih indah lagi. Jika dulu pohon ditepi pantai tak serindang sekarang  dan dipantai ini dulu susah sekali mencari tempat untuk berteduh ataupun mencari tempat duduk. Sekarang sudah  banyak tempat duduk ataupun saung untuk para pengunjung. Itu artinya pengelola wisata koat Cilacap sudah lebih banyak memperhatikan kenyamanan para pengunjungnya.
[caption id="attachment_339540" align="aligncenter" width="513" caption="asrinya pantai teluk penyu, doc.pribadi"]
Emang sih keadaan pantai masih kurang bersih karena sampah masih berserakan dimana-mana. Tapi kotak sampah juga sudah mulai banyak dipantai ini. Sebenarnya kotornya pantai disebabkan karena prilaku masyarakat yang dengan seenak jidatnya membuang sampah semau gw. Itu yang bikin aku malas datang kepantai tersebut karena rada-rada kotor. Tapi aku selalu kangen untuk bisa duduk-dudk disana walaupun hanya menikmati debur gemuruh  ombak yang beriak sudah bikin kepenatan hidup jadi berkurang.
[caption id="attachment_339535" align="aligncenter" width="515" caption="ibu pemulung dipantai teluk penyu, doc.pribadi"]
Seperti minggu kemarin  saat libur  aku datang kesana hanya untuk  duduk-duduk menikmati angin yang bertiup ditepi pantai dan gemerisik dedaunan sambil membawa makanan kecil. Saat itulah  aku melihat seorang ibu pemulung memunguti botol-botol plastik di kantung yang ia bawa. Oh Profesi inilah profesi yang mulia setidaknya membantu pantai terlihat agak bersihan.
[caption id="attachment_339539" align="aligncenter" width="512" caption="kegiatan positif anak membersihkan sampah, doc.pribadi"]
Agak lama aku memperhatikan ibu pemulung itu namun tiba-tiba sekelompok anak SD lewat dihadapanku dan apa yang kulihat membuat hatiku senang tak terkira. Dari tangan-tangan kecil mereka terkumpulan sampah-sampah plastik di tepi pantai. Akupun mendengar salah seorang bertanya "Ustad  yang ini termasuk juga ya us?" kulihat anak tersebut menunjukkan sampah plastik bekas makanan kehadapan seorang bapak. Bapak Ustad langsung mengiyakan pertanyaan anak didiknya.
[caption id="attachment_339537" align="aligncenter" width="511" caption="sekelompok anak mungutin sampah, doc.pribadi"]
Oh ternyata masih ada pendidik yang mau mengajarkan siswanya untuk mau menjaga dan mencintai lingkungan alangkah indah dunia ini jika banyak anak usia dini mengerti dan mengamalkan dirinya untuk mau menjaga dan mencintai lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarang. Setidaknya inilah satu titik ajaran positif untuk mereka semoga selamanya akan mereka amalkan perbuatan tersebut hingga dewasa dan mengajarkan kembali pada anak dan keturunanya........ amin.
[caption id="attachment_339538" align="aligncenter" width="519" caption="sekelompok anak membersihkan sampah, doc.pribadi"]
Ku amati terus sekelompok anak SD tersebut hingga mereka menjauh menyusuri pinggir pantai teluk penyu sambil mengumpulkan sampah-sampah plastik yang berserakan. Akupun lantas pindah duduk di sebuah saung karena ingin menikmati bekal makanan yang kubawa. Aku yakin suatu hari nanti pantai teluk penyu akan terlihat lebih cantik lagi karena tak ada sampah yang berserakan. Dan aku yakin dengan menanamkan anak usia dini untuk mau menjaga lingkungan agar tetap bersih aku yakin Indonesia tidak akan menjadi negara dengan urutan ke 4 terkotor didunia.
Yuk ciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, jika bukan kita yang memulainya siapa lagi!
Salam perubahan Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H