Mohon tunggu...
wulan kusuma wardhani
wulan kusuma wardhani Mohon Tunggu... Freelancer - menulis adalah mengungkap sebuah fakta

..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi│Aku di Persimpangan Jalan

10 Agustus 2018   10:06 Diperbarui: 10 Agustus 2018   10:08 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ketika ku membuka mata dengan sayup-sayup, aku mendengar ayam berkokok

cuaca yang dingin sangat terasa menyapa tubuh ini yang kurasa tak bertulang.

 apakah hari ini akan sama dengan yang kemarin?

apakah yang kemarin akan terulang kembali ?

kurasa tak jauh berbeda...

namun tuhan berkehendak beda dengan apa yang telah ku pikirkan

ya... ya aku merasa berbeda

aku merasa berbeda ketika cahaya sang surya mulai mengintip dari balik tempatnya..

aku kini mulai terbangun dari dilema yang selama ini aku rasakan

bahwa apa yang kita rasakan dingin tak selamanya menjadi dingin.. 

Dingin pasti perlahan akan berubah menjadi hangat.. 

mulai beranjak bangkit walau masih terasa dingin.. 

mulai beranjak berjalan walau seperti berjalan di atas duri..

mulai berlari walau kaki tak mampu untuk menopang..

mulai percaya bahwa diri kita memang diciptakan sebagai pemenang sejati..

percayalah bahwa tuhan selalu ada untuk kita..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun