Fesyen telah menjadi kebutuhan hidup setiap manusia. Industri ini bahkan memiliki tren tersendiri setiap tahunnya. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi peningkatan PDB atas dasar harga konstan pada industri tekstil dan pakaian jadi sebesar Rp139,33 triliun pada 2022.Â
Nilai tersebut lebih tinggi 9,34% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp127,43 triliun. Di tengah kemajuan teknologi, kini masyarakat dapat memesan baju atau produk fesyen lainnya dengan lebih mudah. Namun, limbah dari produk fesyen berpotensi merusak lingkungan yang berasal dari pewarna sintetis yang dipakai. Limbah yang dihasilkan, seperti limbah cair jenis Azo yang dapat mengurangi transparansi air yang menyebabkan sinar matahari tidak dapat masuk ke dalam dasar sungai. Oleh karena itu, sudah saatnya kita beralih dari produk fast fashion menjadi sustainable fashion.
Salah satu produk sustainable fashion yaitu produk yang menggunakan teknik ecoprint. Dikutip dari sebuah artikel Telkom University, ecoprint adalah proses mentransfer warna dan bentuk ke kain melalui daun. Namun, tidak hanya melalui proses tanaman saja akan tetapi juga dapat menggunakan limbah besi yang telah berkarat. Teknik ini diaplikasikan dengan cara menempelkan tanaman yang memiliki pigmen warna pada kain berserat alami yang kemudian direbus atau dikukus dalam kuali besar.Â
Akan tetapi tidak semua kain serat alami menghasilkan warna yang sama. Hal inilah yang menjadi ciri khas produk ecoprint, yaitu motif dan warna yang limited tidak sama satu dengan lainnya. Selain motif yang unik, produk ecoprint juga memiliki nilai jual yang tinggi sehingga memberikan peluang besar bagi anda dalam membuka bisnis ecoprint ini.Â
Produk ecoprint dapat digunakan pada kegiatan formal maupun non formal juga merupakan salah satu keunggulan produk yang menarik minat konsumen. Kebanyakan dari pelaku usaha ecoprint target market mereka saat ini masih berfokus pada kalangan dewasa. Kamu dapat menyasar pada kalangan remaja hingga anak-anak untuk ikut serta menggunakan produk ecoprint.
Kami merangkum 4 kelebihan produk ecoprint yang wajib kamu ketahui!
- Memiliki desain produk fesyen yang khas satu sama lain
Seperti yang telah kami ulas sebelumnya, kain serat alami yang digunakan tidak semuanya menghasilkan pigmentasi warna yang sama. Hal ini mengakibatkan suatu produk dengan produk lainnya tak memiliki kesamaan. Cocok untuk kamu nih yang tidak suka model fesyenmu ditiru banyak orang! Eittsss tapi jangan khawatir bagi kalian yang suka produk couple tetap bisa request motif atau corak warna yang senada lhoo!
- Memiliki filosofis seni kehidupan yang tingggi
Proses perancangan dan pembuatan setiap produk melalui proses produksi handmade sehingga memiliki filosofis seni yang tinggi. Produk yang dibuat handmade dari pengrajin yang terampil akan menghasilkan nilai seni tinggi. Ecoprint juga memiliki sifat yang unik dalan hasil produknya.Â
- Bahan baku yang mudah didapatkan
Penggunaan warna alami ini mudah didapatkan di sekitar kita. Kita dapat menanam sendiri ataupun membeli dari supplier. Bagi kamu yang ingin membuka bisnis produk fashion ecoprint tetapi tidak memiliki modal yang besar, bisnis ini sangat cocok karena bahan baku ramah lingkungan cenderung murah dan mudah didapat.
- Produk yang ramah lingkungan
Salah satu upaya mendukung program SDGs yang dapat kita lakukan, yakni mulai beralih pada produk ramah lingkungan. Salah satu program mendukung SDGs pada taraf internasional, yakni Unesco mengadakan kompetisi video tentang environmental sustainability during the COVID-19 pandemic bagi siswa umur 11-19 tahun. Selain itu, kesadaran masyarakat yang mulai meningkat terhadap produk ramah lingkungan menjadi salah satu peluang bagi kamu dalam menjalankan bisnis ini.Â
Anda dapat mencari referensi dan mengulik contoh brand yang memproduksi menggunakan teknik ecoprint pada instagram. Tetapi tak perlu khawatir tentu saja kami akan memberikan rekomendasi brand ecoprint yang ada di Malang Raya lhoo!
- Griya Madukara
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya