Mohon tunggu...
Wulan Handayani
Wulan Handayani Mohon Tunggu... -

Saya Wulan handayani, saya asli dari Kebumen, Jawa Tengah, Indonesia. Saya sedang menlanjutkan belajar diperguruan tinggi Negeri UIN Sunan KalijagaYogyakarta fakultas Sosial dan Humaniora prodi Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Postmodernisasi

3 Januari 2016   22:45 Diperbarui: 4 Januari 2016   08:06 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Addres            ser                    Message                      Addressee

Contact                                               

Code

Enam fungsi bahasa, yaitu:

Referential

Emotive                       Poetic                          Conative

Phatic

Metalingual

  1. Jan Mukarovsky

Mukarovsky lahir di Bohemia(1891-1975). Sebagai pengikut strukturalisme Praha, ia kemudian mengalami pergeseran perhatian dari struktur ke arah tanggapan pembaca. Aliran inilah yang disebut strukturalisme dinamik. Sebagai pengikut kelompok formalis, ia memandang bahwa aspek estetis dihasilkan melalui fungsi puitika bahasa, seperti deotomatisasi, membuat aneh, penyimpangan, dan pembongkaran norma-norma lainnya. Meskipun demikian, ia melangkah lebih jauh, aspek estetika melalui karya seni sebagai tanda, karya sastra sebagai fakta transindividual. Singkatnya, karya sastra harus dipahami dalam kerangka konteks sosial, aspek estetis terikat dengan entitas sosial tertentu.

            Peran penting Mukarovsky adalah kemampuannya untuk menunjukkan dinamika antara totalitas karya dengan totalitas pembaca sebagai penanggap. Ia membawa karya sastra sebagai dunia yang otonom tetapi selalu dalam kaitannya dengan tanggapan pembaca yang berubah-ubah. Menurutnya, sebagai struktur dinamik, karya sastra selalu baerada dalam tegangan antara penulis, pembaca, kenyataan, dan karya itu sendiri

  1. Hans Robert Jauss

Jauss lahir di Jerman. ahli sastra dan kebudayaan abad pertengahan, Jauss ingin memperbaharui cara-cara lama yang semata-mata mendiskripsikan aspek-aspek kesejarahan sehingga menjadi lebih bersifat hermeneuitas. Tetapi di pihak lain, ia juga ingin memperbaharui kelemahan kelompok formalis yang semata-mata bersifat estetis dan kelompok Marxis yang semata-mata bersifat kenyataan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun