Terkena PHK karena pandemic mungkin terasa berat bagi yang mengalami. Dodi sayrif (27) menjadi salah satu karyawan yang terkena phk karena pandemic. Setelah terkena phk, ia berusaha melamar pekerjaan ke berbagai perusahaan. Namun, dari berbagai perusahaan tidak ada yang memanggilnya untuk wawancara kerja atau menghubunginya karena diterima. Akhirnya ia menganggur beberapa saat.
Selama menganggur dan di rumah saja, ia lebih banyak menghabiskan waktu untuk merawat peliharaannya yang berupa ikan hias. Ia memiliki berbagai jenis ikan hias yang diletakkan dalam akuarium. Hingga suatu hari, ia terpikir untuk menambah koleksi ikan dan dijualbelikan. Mengingat saat ini banyak orang yang gemar dengan ikan hias.
"Ya karena phk jadi nganggur, terus waktu sore hari pas lagi nguras akuarium kepikiran buat nambah koleksi dan menjualbelikan ikan. Soalnya teman saya banyak yang suka ikan hias." Ujar Dodi, Sabtu (26/0602021).
Dengan modal 300 ribu rupiah, Dodi Syarif (27) mulai membeli ikan dari berbagai jenis. Awalnya ia membeli ikan dengan harga yang terjangkau. Agar dengan uang yang ada dia bisa memiliki berbagai jenis ikan. Ikan yang pertama ia beli berupa ikan cupang, ikan badut, ikan komet dan ikan manfish. Ia membeli ikan-ikan tersebut dari distributor ikan yang dia kenal supaya harganya bisa miring.
Rencananya ikan-ikan akan dijual kepada anak-anak, karena waktu itu banyak anak-anak disekitar rumahnya yang sering membeli ikan diluar dan memiliki akuarium. Dari ikan-ikan yang ia beli, ikan manfish lah yang paling laris. Alasannya karena bentuk ikannya yang segitiga seperti laying-layang menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak.
"Ikan yang laris waktu awal saya jualan itu ikan manfish mbak. Anak-anak suka karena lucu bentuknya." Jelas Dodi kepada saya.
Ikan yang dijual juga memiliki harga yang cukup terjangkau. Ikan cupang memiliki kisaran harga dari 5 hingga 10 ribu satu ekor. Ikan badut memiliki harga 3-5 ribu per ekor. Ikan komet seharga 3-7 ribu setiap ekor. Ikan manfish seharga 4-7 ribu satu ekornya. Harga yang dipatok itu tergantung dengan ukuran tubuh ikan. Semakin besar ukurannya, maka semakin naik juga kisaran harganya.
Namanya juga usaha, kadang tidak selalu mulus. Terkadag ada gangguan yang dialami. Jika dalam bisnis ikan, kadang gangguannya berupa ikan ada yang mati dan itu bisa menyebabkan rugi. Penyebab ikan mati bisa karena sushu air yang kurang cocok atau ikan stress. Dodi Syarif (27) juga mengungkapkan alasan lain mengapa ikan bisa mati. "Saya punya anak kecil usia 2 tahun, kadang ikan-ikan yang ada di akuarium suka buat mainan. Waktu itu pernah dibanting ikannya mbak. Ya gimana ya mbak, namanya anak kecil belum ngerti kalau dimarahin." Imbuh Dodi Syarif dengan tertawa sambil mengingat tingkah anaknya.
Dodi syarif (27) menjual ikannya secara mulut ke mulut. Setelahnya ia mulai mengiklankan ikan yang dijualnya di laman Facebook miliknya. Ia juga melayani COD bagi mereka yang berda di sekitar Salam, Ngluwar, Muntilan. "Saya jual iklan lewat Facebook juga mbak. Kadang pembeli ngajak COD, saya gakpapa kalau masih deket rumah, misal sekitar Salam, Ngluwar apa Muntilan gitu." Kata Dodi ketika saya menanyakan metode penjualan yang digunakan.
Semakin kesini banyak orang beli ikan di tempatnya. Hal itu, dikarenakan sekarang sudah banyak jenis ikan yang dijualnya. Ia juga melayani pembelian ikan secara grosir. Harga ikan yang dibeli grosir dan eceran akan berbeda. Dari hasil jual ikan ini, penghasilan yang ia dapat juga lumayan. "Jualnya dirumah aja mbak, belom punya modal buat nyewa kios. Tapi Alhamdulillah, banyak yang beli. Untungnya bisa buat makan sehari-hari." Ungkap Dodi Syarif.
Ia tidak menyangka usahanya sudah berjalan, dari yang dulunya hanya sekedar hobi. Ternyata dari yang awalnya hampir menyerah karena di phk dan belum diterima kerja di perusahaan yang dia lamar. Tapi kini sudah bisa memperbaiki keadaan ekonomi keluarga dengan usaha kecil-kecilan. "Kunci dari segalanya adalah yakin dan jangan mudah menyerah. Hidup ini kan berputar ya mbak, kadang kita ada diatas dan kadang dibawah. Berdoa aja sama Allah. Yakin bahwa Allah akan selalu memberikan jalan kepada setiap makhluknya. Buat yang mau buka usaha jangan takut gagal, kalau gagal ya coba lagi sampai sukses." Ujar Dodi Syarif (27) ketika saya bertanya motivasi apa yang ada dalam dirinya ketika akan mulai usaha.
"Semoga besok jenis ikan yang dijual makin banyak dan yang beli juga makin banyak. Semoga yang kehilangan pekerjaan karna pandemic segera menemukan pengganti." Harap Dodi Syarif (27).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI