Mohon tunggu...
Putu Wulan Pebri Aryani
Putu Wulan Pebri Aryani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha

Hallo saya memiliki keterkaitan terhadap bidang Seni Budaya, dan Trendi Saat ini

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Opini Permasalahan Multikultural di Bali

29 Desember 2024   15:00 Diperbarui: 29 Desember 2024   12:15 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
keberagaman indonesia (sumber : pinterest @christoferus andrian)

Dengan jejaring relasi yang banyak dan beragam akan sangat menambah ilmu dan wawasan yang kita miliki. Maka dari itu mengapa saya sangat menyetujui bahwa multicultural itu dapat mendorong persatuan antar keanekaragaman budaya yang ada. Coba dibayangkan jika tidak ada multicultural di dunia ini, maka beberapa dampak negative akan timbul seperti :

1. Meningkatnya diskriminasi dan konflik antar kelompok

2. Membuat sikap toleran masyarakat terhadap perbedaan menjadi berkurang

3. Berkurangnya minat wisatawan untuk berkunjung bahkan dapat membuat hilangnya peluang bisnis

4.  Berkurangnya rasa kepercayaan diri dari individu ataupun kelompok

5. Kehilangan identitas budaya bangsa

Menjaga toleransi adalah penting dalam kehidupan sehari-hari. Toleransi adalah dasar masyarakat yang damai dan harmonis. Dengan mempertahankannya, kita dapat menghargai perbedaan, memahami keberagaman, dan hidup berdampingan secara damai dengan orang-orang dari latar belakang dan perspektif yang berbeda. Dengan mempertahankan toleransi, kita dapat membuka diri untuk mendengar suara-suara baru, belajar dari pengalaman orang lain, dan memperkaya hidup kita dengan perspektif baru. Toleransi juga berarti menghormati hak-hak orang lain, seperti hak untuk berbeda pendapat dan beragama.
Mari kita bekerja sama untuk mendorong sikap saling menghormati dan komunikasi. Hasilnya, kita memiliki kemampuan untuk membuat lingkungan yang adil dan inklusif di mana setiap orang merasa dihargai dan dihormati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun