Mohon tunggu...
WULAN DESI ARISANDY
WULAN DESI ARISANDY Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menonton film, Membaca Novel & Kulineran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Alat Kontrasepsi

22 Januari 2023   13:50 Diperbarui: 22 Januari 2023   13:51 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keluarga Berencana modern di Indnesia, mulai dikenal pada tahun 1953. Sekelompok ahli kesehatan,  kebidanan dan tokoh masyarakat telah mulai membantu masyarakat memecahkan masalah-masalah penduduk. 

Pada tanggal 23 Desember 1957. mereka mendirikan wadah dengan nama Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) dan bergerak secara silent operation membantu masyarakat memerlukan bantuan secara sukarela. Jadi, PKBI adalah pelopor pergerakan Keluarga Berencana Nasional.

Jenis-jenis Kontrasepsi yang banyak digunakan di Indonesia yaitu :

  • Suntik
  • Implan
  • Metode Amenore Laktasi (MAL)
  • IUD
  • PIL
  • Sterilisasi
  • Kondom

Keuntungan dan Kerugian Alat Kontrasepsi

1. Suntik

Keuntungan : 

  • dapat digunakan oleh ibu yang menyusui
  • tidak perlu dikonsumsi setiap hari/dipakai sebelum melakukan hubungan/coitus
  • darah menstruasi menjadi lebih sedikit dan membantu mengatasi kram saat menstruasi

Kerugian :

  • dapat mempengaruhi siklus menstruasi
  • menyebabkan kenaikan berat badan pada beberapa wanita
  • tidak melindungi terhadap penyakit menular seksual
  • harus mengunjungi dokter/klinik setiap 3 bulan sekali untuk suntikan berikutnya

2. Implan 

Keuntungan :

  • dapat mencegah terjadinya kehamilan dalam jangka waktu 3 tahun
  • dapat digunakan oleh ibu yang menyusui

Kerugian :

  • dapat mempengaruhi siklus menstruasi
  • tidak melindungi terhadap penyakit menular seksual

3. Metode Amenore Laktasi 

Keuntungan : 

  • evektifitas tinggi (98% apabila digunakan selama 6 bulan pertama setelah melahirkan belum mendapat haid dan menyusui ekslusif
  • dapat segera dimulai setelah melahirkan
  • tidak memerlukan prosedur khusus, alat/pun obat
  • tidak memerlukan perawatan medis
  • tidak mengganggu senggama
  • mudah digunakan
  • tidak perlu biaya
  • tidak menimbulkan efek samping sistemik

Kerugian :

  • memerlukan persiapan dimulaisejak kehamilan
  • metode ini hanya efektif digunakan selama 6 bulan setelah melahirkan
  • kesulitan dalam mempertahankan polo menyusui secara eksklusif

4. IUD

Keuntungan : 

  • hanya perlu dipasang setiap 5-10 tahun sekali, tergantung dari tipe alat yang digunakan

Kerugian :

  • Perdarahan dan rasa nyeri
  • kadangkala IUD dapat terlepas
  • perforasi rahim (jarang sekali)

5. PIL

Keuntungan : 

  • mengurangi risiko terkena kanker rahim
  • mengurangi darah menstruasi dan kram saat menstruasi
  • dapat mengontrol waktu untuk terjadinya menstruasi

Kerugian :

  • harus rutin diminum setiap hari
  • saat pertama pemakaian dapat timbul pusing dan spotting
  • efek samping yang mungkin dirasakan sakit kepala, depresi, letih, perubahan mood, menurunnya nafsu seksual

6. Strelisasi 

Keuntungan : 

  • lebih aman, kerena keluhan lebih sedikit dibandingkan kontrasepsi lain
  • lebih praktis, karena hanya memerlukan satu kali tindakan saja 
  • lebih efektif, karena tingkat kegagalannya sangat kecil dan merupakan cara kontrasepsi permanen
  • lebih ekonomis, karena hanya memerlukan biaya untuk satu kai tindakan saja

Kerugian (tubektomi) : 

  • rasa sakit/ketidaknyamanan dalam jangka waktu pendek setelah tindakan
  • ada kemungkinan risiko pembedahan

Kerugian (vasktomi) : 

  • tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin memiliki anak
  • harus ada tindakan pembedahan minor

7. Kondom

Keuntungan :

  • bila digunakan secara tepat, maka dapat digunakan untuk mencegah kehamilan
  • tidak mempengaruhi kesuburan jika digunakan dalam jangka panjang
  • mudah didapat dan tersedia dengan harga terjangkau

Kerugian :

  • penggunaan kondom perlu latihan, dan tidak efisien
  • karena sangat tipis, maka mudah robek  dapat menimbulkan alergi bagi beberapa orang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun