Mohon tunggu...
Rindi Wulandari
Rindi Wulandari Mohon Tunggu... -

anak kecil, hujan, 27, spiderman

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tren

26 Agustus 2013   06:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:49 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

apa yang terlintas tentang tren.

gaya hidup, antusias, tanpa peduli realitas

si pemimpi ulung berniat menghancurkan pemimpin busuk

si kadal yang melompat- lompat sembari mengumpat

acapkali, bunga bangkai semarakkan kebejatan diantara kemunafikan

mengumbar birahi bukan lagi harga sebuah diri

masing- masing acap kali bangga seakan punya hati

lempar sana cambuk sini

hati? kemana kata nurani.

di kepalan tangannya, tergenggam belati

kepada sang kadaliya maksudkan hati

bertema jejak pacak sang penguasa yang nyeri

di injak berontak, teriak mati

maju...,

inikah yang kita tuju

menyambang tren menyambung sembilu

menghunus lara dusta nomor satu

realitas yang ada, tren tak lagi mengusung malu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun