Berolahraga memang sudah diketahui secara luas sangat penting bagi kesehatan. Olahraga bahkan merupakan salah satu pilar dalam pengelolaan penyakit Diabetes Mellitus (DM).Â
Olah raga dengan benar akan mampu mengendalikan kadar gula darah dan mencegah komplikasi kardiovaskuler pada penderita DM. Olahraga yang tidak benar, justru akan merugikan bagi kesehatan. Â
Pemantauan status kesehatan kardiovaskular menghindarkan seseorang dari dampak merugikan akibat olahraga dan dapat dilakukan secara mandiri oleh orang awam. Namun, masyarakat luas tampaknya belum banyak yang memahami hal tersebut.
Terkait hal di atas, maka pada hari Minggu, 23 Agustus 2020, tim dosen Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (FK UNS) yang tergabung dalam Research Group (RG) Human Proteomic melakukan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan dan pelatihan cara pemantauan kesehatan kardiovaskular secara mandiri pada 25 orang peserta senam Diabetes di Gowongan RT 03 RW 02, Pucangan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Protokol kesehatan berupa wajib memakai masker, mencuci tangan dengan hand sanitizer dan menjaga jarak diterapkan sepanjang acara berlangsung. Acara dimulai dengan senam Diabetes bersama-sama, dilanjutkan dengan pembukaan berupa sambutan oleh Ketua RT setempat dan perkenalan anggota tim oleh dr. Tri Nugraha Susilawati.Â
Ketua tim, dr. Dono Indarto menyampaikan pendahuluan singkat tentang tujuan dan manfaat pemantauan kesehatan kardiovaskular saat olahraga sebelum masuk acara inti.
Pemantauan status kesehatan kadiovaskular dapat dilakukan dengan mengukur denyut nadi selama 1 menit. Pada kesempatan ini, peserta dilatih untuk dapat mengukur denyut nadi masing-masing secara mandiri. Untuk memantau dampak olahraga yang dilakukan terhadap kesehatan, pengukuran denyut nadi sebaiknya dihitung sebelum dan saat olahraga.Â
Pelatihan peserta dibimbing oleh dr. Heru Sulastomo, Sp.JP dan dr. Niniek Purwaningtyas, Sp.JP. Selain pelatihan, tim juga membuka talk show kesehatan singkat dengan peserta. Â Banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh peserta membuat tim terpaksa membatasi kesempatan untuk bertanya.
Pengabdian masyarakat ini diakhiri dengan pemeriksaan kesehatan berupa pemeriksaan tekanan darah dan gula darah sewaktu oleh tim. Peserta diberikan kesempatan untuk mengkonsultasikan hasil pemeriksaan kesehatannya pada tim. Peserta terlihat antusias dan bersemangat dalam mengikuti acara sampai selesai.Â
Diharapkan dengan dengan dilaksanakannya kegiatan ini, pengetahuan kesehatan peserta meningkat dan mampu melakukan pemantauan kesehatan kardiovakularnya secara mandiri terutama saat berolahraga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H