Mohon tunggu...
Wulandari Febrianti
Wulandari Febrianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - be strong be brave

mahasiswi Bahasa dan Sastra Indonesia UPI Bandung dan senang musik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ngadongengkeun Paribahasa dalam Jamuga Cinema: "Alak Paul", Menjelajahi Tempat Terjauh Ialah Alak Paul

13 Januari 2022   20:01 Diperbarui: 16 Januari 2022   15:26 1214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara tentang Alak Paul, ketika mencoba untuk menjelajahinya sepertinya akan sangat sulit untuk di tempuh. Tempat yang sangat sulit dijangkau menjadi sebuah benang merah dalam proses ekranisasi yaitu pemindahan cerpen ke dalam film pendek karya Ari Kpin produksi Jamuga. 

Berdasarkan struktur cerpen, tim produksi Jamuga menegaskan bahwa terdapat banyak sekali perbedaan dalam proses transformasi cerita menjadi sebuah naskah film. Salah satu poin yang paling ditonjolkan ialah proses pembuatan film pendek Alak Paul dengan pembuatan skenario yang bebas dan menvisualkan dengan gaya yang mudah.

Dalam sesi wawancara, yang dihadiri oleh sutradara dan beberapa aktor (sekaligus sebagai tim produksi Jamuga) membagikan cerita bagaimana proses pembuatan film ekranisasi dari cerita paribahasa Alak Paul yang sangat berbeda dari kisah aslinya yang dituliskan oleh Ari Kpin. 

Proses pertama yang disorot ialah ide dari arti peribahasa Alak Paul yang kemudian dijadikan sebuah dongeng lalu dibuat naskah film. Proses pembuatan film pendek Alak Paul tidak membuat skenario film tetapi dengan berdiskusi. Maksudnya, seluruh dialog tidak sama dengan naskah cerita yang dibuat penulis melainkan sebuah improvisasi dari para aktor yang berperan dalam film tersebut

Proses ekranisasi cerpen ke film tidak menggunakan teknis khusus seperti kaum literasi yakni wujud bentuk tulisan yang divisualkan tidak sama persis dengan cerita aslinya. Jamuga mengambil inti dengan sebuah peribahasa Alak Paul lalu ketika membaca cerpennya, mengambil benang merah atau garis besarnya seperti makna Alak Paul saja yaitu suatu tempat yang sangat sulit dijangkau. 

Sehingga dari inti cerita tersebut maka cerpen dan filmnya berbeda. Di sisi lain, terdapat banyak pertimbangan dalam proses ekranisasi dan transformasi cerita menjadi sebuah film yaitu dari waktu dan aspek-aspek perangkat film.

Membahas cerita yang sudah di ekranisasi menjadi film pendek Alak Paul, dari segi aktor menyatakan bahwa ada beberapa kesulitan dalam proses pembuatannya namun itu bisa diatasi dengan perasaan senang mereka ketika memerankan peran tersebut. Mengapa demikian? Karena sutradara memberi kebebasan kepada para aktor untuk mendalami karakter yang disiapkan sehingga ketika aktor melakukan akting mereka menikmati peran dengan bebas melakukan improvisasi.

Dalam pemilihan setting cerita, tim produksi Jamuga menggunakan latar waktu 1960-an dengan latar tempat Desa Sukamurni wilayah Cilawu Garut, Jawa Barat. 

Alasan mengapa Desa Sukamurni menjadi setting film Alak Paul ialah karena memiliki setting waktu masa lampau, tim Jamuga memilih Sukamurni menjadi tempat yang cocok karena desa tersebut masih murni, airnya bagus dari mata air gunung, dan tempatnya merupakan desa yang nyaman. 

Proses pembuatan film Alak Paul yaitu memakan waktu satu hari dikarenakan waktu dan tempat yang menjadi faktor pertimbangan sekaligus menjadi alasan mengapa ekranisasi cerpen dan film memiliki cerita yang berbeda.

Pelarian Katarji dengan Euis dalam Alak Paul menjadi akhir cerita dari timbulnya banyak peristiwa. Penafsiran tema dalam film Alak Paul ialah cinta tidak dapat dipaksakan, perasaan seseorang tidak bisa diatur oleh pihak lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun