[caption id="attachment_190093" align="alignleft" width="210" caption="Romo Anselmus Amo,MSC"][/caption] Ulil Abshar beberapa waktu lalu melontarkan pernyataan yang mencengangkan bagi para politisi Partai Demokrat. Tokoh yang getol mendorong pembubaran Front Pembela Islam (FPI) ini, kini secara terang-terangan justru membela kelompok separatis.
Melalui akun twitter Ulil Abshar Abdalla@ulil, menantu KH Mustofa Bisri ini menulis: “Apakah kita masih harus mempertahankan Papua? Bagaimana kalau dilepaskan saja? Rumit!Saya dulu juga berpikir, Papua harus dipertahankan dg harga apapun. Tapi saya merasa pikiran saya itu kok naif,” tulis Ulil.
Mengapa Papua sebaiknya dimerdekakan, Ulil beralasan: “Biaya mempertahankan Papua mahal sekali. Sudah begitu, apapun yg diperbuat pemerintah pusat, akan dianggap salah terus. Capek!Ibarat kehidupan perkawinan, kalau salah satu pasangan tak mau lagi bertahan dalam ikatan perkawinan, masak harus dipaksa,” sambung Ulil.
http://www.itoday.co.id/politik/ulil-abshar-biarkan-saja-papua-merdeka
Pernyataan Ulil itu disayangkan oleh Romo Anselmus Amo.Pastor Katolik asal Papua dari Ordo Hati Kudus Yesus (MSC) ini menentang siakp menyerah dan pasrah yang tersirat di dalam pernyataan Ulil.Baginya, merdeka dari NKRI adalah sikap menyerah yang tak berdasar.
“Tidak perlu seperti itu, kebijakan-kebijakan sudah ada, tetapi dicari yang keliru, bukan perang kebijakan, “ tuturnya.
Masalah Papua menurut Romo Anselmus, bukan persoalan lepas atau tidak. Menurutnya, mesti ada jalan yang terbaik, duduk bersama membicarakan nasib Papua, entah sebagai bagian NKRI atau lepas dari NKRI.
“Kalau Papua lepas, itu mesti dipersiapkan dengan baik, harus ada alasan yang mendasar, sehingga kita tidak melepas begitu saja, “ jelasnya.
https://zonadamai.wordpress.com/2012/06/22/kemerdekaan-papua-bukan-jawaban-masalah-bumi-cendrawasih/
Apa yang diutarakan Ulil, memang itulah yang dimaui para pendukung kelompok separatisme di negeri ini. Jika kita menyerah, maka sia-sialah semua perjuangan para pendahulu kita, sia-sialah pengorbanan jiwa dan raga prajurit-prajurit terbaik kita yang gugur di Tanah Papua untuk mempertahankan keutuhan Negeri ini.
Siapa yang bisa menjamin, bahwa setelah Papua lepas dari NKRI tidak ada lagi daerah lain yang ingin mengikuti jejak Papua? Jika itu terjadi, bersiap-siaplah kita untuk dicemooh bangsa lain. Lebih baik dicemooh namun tetap utuh, daripada dicemooh karena dinilai tak punya nasionalisme.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H