Baru setengah perjalanan di Mei kali ini, banyak manusia datang berlalu lalang hanya menyumbang lara lalu kembali hilang tanpa rasa bersalah, semesta sepertinya sudah bosan dengan alur cerita yang itu itu saja, ia rindu aroma dunia yang hangat layaknya keluarga bahagia.
Tentang satu manusia yang tidak pernah didengarkan, tentang patah dan tumbuhnya ia dalam semesta yang sekarang seperti dicabik-cabik, jauh dari kata indah yang ia idamkan, maka berpestalah ia sedang butuh air mata.
Pandai sekali ia bermain peran, berpura-pura tenang padahal isi kepala sedang riuh-riuhnya, saking lihainya ia baik-baik saja sampai lukanya tidak lagi terasa, sampai akhirnya sedihnya pun rasanya amat tawar.
Itulah ia di Mei ini, terlalu biasa dengan semua rasa, ia tidak menyerah, hanya saja ia telah mengembalikan semuanya pada semesta, masih ada harapan di Juni, Juli, dan bulan lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H