Mohon tunggu...
Wulan Dari
Wulan Dari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kepribadian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tugas Kuliah Membuat Jurnal

16 Mei 2024   17:55 Diperbarui: 16 Mei 2024   18:04 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JUDUL

Analisis Curah Hujan Yang Sangat Tinggi Mengakibatkan Sebagian Daerah Kabupaten Balangan Terdampak Banjir, Penelitian Ini Menggunakan Teknik Penginderaan Jauh

Abstrak: Kabupaten Balangan memiliki topografi variatif dengan sebagian besar wilayah berada di ketinggian 25-100 meter dpl (38%) dan 19% berada di ketinggian 0-7 meter dpl. Ketinggian di atas 500 meter dpl terdapat di Kecamatan Awayan, Tebing Tinggi, dan Halong. Morfologi wilayah terdiri dari pegunungan di sisi timur dan utara serta dataran rendah hingga rawa di sisi barat dan selatan. Sekitar 48,11% dari luas wilayah merupakan kawasan hutan, yang berperan penting sebagai kawasan tangkapan air. Geologi dan tanah mencakup variasi jenis batuan, tanah, dan tekstur tanah. Sumber daya air utama berupa sungai dan embung dengan pola pengaliran sungai yang terbagi menjadi anastomatik, dendritik, rektangular, dan subdendritik. Iklim wilayah termasuk dalam iklim hutan tropika humid dengan curah hujan tahunan 2000-3000 mm dan suhu rata-rata harian 32°C. Wilayah ini rentan terhadap bencana alam seperti longsor dan banjir, terutama di Kecamatan Halong, Tebing Tinggi, Lampihong, Paringin, dan Juai. Upaya mitigasi bencana meliputi reboisasi, pembangunan check dams, sumur resapan, dan konservasi tumbuhan di daerah aliran sungai. Bencana banjir sering terjadi dengan puncak frekuensi pada tahun 2017 (87 kejadian) dan penurunan pada tahun-tahun berikutnya. Potensi banjir berkisar pada tingkat menengah hingga rendah. Strategi pengelolaan risiko bencana mencakup pengawasan perkembangan penduduk, pengembangan organisasi masyarakat siaga bencana, dan perlindungan fungsi hutan sebagai penyangga air. Kabupaten Balangan menunjukkan adaptasi dan mitigasi berkelanjutan untuk mengatasi tantangan topografi, geologi, dan hidrologi yang kompleks. Secara keseluruhan, Kabupaten Balangan memiliki kondisi geografis yang kompleks dengan tantangan hidrologi dan risiko bencana yang memerlukan pengelolaan lingkungan dan sumber daya yang efektif.
Kata Kunci: Topografi, Geologi,
 Hidrologi, Banjir

A. PENDAHULUAN 

Kabupaten Balangan memiliki kondisi topografi yang cukup variatif. Sebagian besar wilayah di Kabupaten Balangan berada di ketinggian antara 25-100 m dpl (38 persen). Ketinggian yang paling kecil adalah ketinggian 0-7 meter, yaitu hanya 19 persen. Ketinggian 0-7 meter dpl hanya terdapat di Kecamatan Lampihong dan Kecamatan Batumandi sedangkan ketinggian di atas 500 meter dpl hanya terdapat di Kecamatan Awayan, Tebing Tinggi dan Halong. Balangan sebagian besar merupakan daerah dataran dengan ketinggian antara 25-100 meter diatas permukaan laut, secara geografis terletak pada 2 01’ 37” sampai dengan 2 35’ 58” Lintang Selatan dan 114 50’ 24” sampai dengan 115 50’ 24” Bujur Timur. Luas wilayah Balangan, adalah berupa daratan seluas 1878,30 km2 dengan batas administratif sebagai berikut:
Sebelah Utara: Kabupaten Tabalong dan Kabupaten Pasir Provinsi Kalimantan
Sebelah Selatan: Kabupaten Hulu Sungai Tengah
Sebelah Barat: Kabupaten Hulu Sungai Utara
Sebelah Timur: Kabupaten Kota Baru dan Kabupaten Pasir Provinsi Kalimantan
Wilayah administrasi Kabupaten Balangan terdiri dari 8 wilayah kecamatan, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Balangan no. 23 tahun 2006 luas daratan masing- masing kecamatan, yaitu: Lampihong (96,96 km2), Batumandi (147,96 km2), Awayan (142,57 km2), Tebing Tinggi (257,25 km2), Paringin (100,04 km2), Paringin Selatan (86,80 km2), Juai (368,88 km2), seta Halong (659,84 km2).
Kabupaten Balangan secara administrasi pemerintahan saat ini terdiri atas 153 desa dan 3 kelurahan (berdasarkan Perda No. 24 Tahun 2006 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kelurahan Paringin Kota, Kelurahan Paringin Timur dan Kelurahan Batu Piring Kecamatan Paringin Kabupaten Balangan).

B.   METODE PENELITIAN
 
Dalam penelitian ini digunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan teknik penginderaan jauh beserta terdapat pemetaan.
 
 
C.   HASIL DAN PEMBAHASAN
 
Curah hujan di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan iklim dan perputaran arus udara. Oleh karena itu, jumlah curah hujan beragam menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Masing- masing memiliki angka yang berbeda. Dalam lingkup wilayah Kabupaten Balangan, tinggi curah hujan antara 2.000 mm/tahun hingga 2.500 mm/tahun dialami oleh sebagian wilayah Kecamatan Halong, Juai, Paringin, Batumandi, dan sebagian besar wilayah Kecamatan Lampihong. Sebagian dari wilayah kecamatan-kecamatan tersebut dan seluruh wilayah Kecamatan Awayan dan Tebing Tinggi memiliki tinggi curah hujan yang berkisar antara 2.500 mm/tahun hingga 3.000 mm/tahun. Dilihat dari 3 (tiga) stasiun pengamatan yang terdapat di Kabupaten Balangan, yaitu Paringin, Batu Mandi dan Juai, rata-rata curah hujan per hari pada tahun 2015 di Kabupaten Balangan sebesar 16,5 mm dengan ratarata jumlah hari hujan sebanyak 117,7 hari atau sekitar lebih dari 3 bulan.

Setelah tahun 2017, potensi rawan bencana banjir di Kabupaten Balangan cenderung mengalami penurunan dimana tahun 2018 kejadian banjir sebanyak 15 kali dan di tahun 2019 kejadian banjir turun menjadi 13 kali bahkan ditahun 2019 Kecamatan Paringin dan Kecamatan Lampihong tidak mengalami kejadian bencana banjir, namun di 2020 menaik menjadi 31 kali dan pada tahun 2021 Bencana Banjir meningkat menjadi 47 Kali kejadian. Potensi rawan bencana lainnya adalah banjir yang berada pada areal sektor sungai Balangan dan sungai Pitap. Tingkat potensi banjir di Kabupaten Balangan terbagi menjadi 3 (tiga) tingkatan yakni potensi banjir dengan tingkat tinggi, tingkat menengah dan tingkat rendah Tingkat potensi banjir yang terdapat di Kabupaten Balangan berada pada kisaran tingkat menengah dan rendah. Potensi banjir menengah

 terdapat disebagian besar kecamatan yang ada di Kabupaten Balangan yaitu Kecamatan Halong, Juai, Tebing Tinggi, Awayan, Lampihong dan Paringin Selatan. Potensi banjir rendah ada di Kecamatan Batu Mandi dan Kecamatan Paringin. Kabupaten Balangan tidak ada daerahnya yang memiliki potensi banjir tinggi.

D.   KESIMPULAN
 
Kesimpulan dari jurnal ini adalah saya dapat menyelesaikan jurnal ini yang berjudul Analisis Curah Hujan Yang Sangat Tinggi Mengakibatkan Sebagian Daerah Kabupaten Balangan Terdampak Banjir, Penelitian Ini Menggunakan Teknik Penginderaan Jauh. Secara keseluruhan, Kabupaten Balangan memiliki kondisi geografis yang kompleks dengan tantangan hidrologi dan risiko bencana yang memerlukan pengelolaan lingkungan dan sumber daya yang efektif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun