Analisis Data Curah Hujan di Kota Malang, Jawa Timur

Curah hujan adalah jumlah air hujan, diukur dalam satuan ketinggian di atas permukaan tanah horizontal, yang jatuh selama periode waktu tertentu dan kemungkinan besar dihasilkan dari infiltrasi, limpasan atau penguapan.

Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidakmenguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1(satu) milimeter artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu liter. Intensitas hujan adalah banyaknya curah hujan persatuan jangka waktu tertentu.

Sebagai negara yang berada di garis khatulistiwa, Indonesia memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Adanya musim hujan dan musim kemarau mempengaruhi kehidupan masyarakat di wilayah negara Indonesia, sehingga masyarakat perlu mengenal faktor-faktor penyebab musim tersebut untuk mengevaluasi kegiatan yang dilakukan pada kedua musim tersebut. musim Salah satu penyebab terjadinya dua musim adalah curah hujan.

kota Malang yang terletak pada ketinggian antara 440 – 667 meter diatas permukaan air laut, Kota Malang menjadi salah satu tujuan wisata di Jawa Timur karena potensi alam dan iklimnya. 

Secara astronomis terletak di pusat Kabupaten Malang, 112.06° - 112.07° BT dan 7.06° - 8.02° LS. Kota Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya. 

Bersama dengan Kabupaten Malang dan Kota Batu, Kota Malang merupakan bagian dari kesatuan daerah yang dikenal dengan nama Malang Raya. Luas kota Malang adalah 110,06 km². Pada tahun 2010, total populasi adalah 820.243 orang, yang terdiri dari 404.553 laki-laki dan 415.690 perempuan. Kepadatan penduduk sekitar 7453 jiwa/km². 

Wilayah perkotaan Malang terbagi menjadi 5 kecamatan dan 57 desa Pada tahun 2008, kondisi iklim Kota Malang memiliki suhu udara rata-rata antara 22,7 sampai dengan 25,1 °C. Suhu tertinggi mencapai 32,7 °C dan suhu terendah mencapai 18,4 °C. Kelembaban rata-rata bervariasi antara 79-86%. Jika kelembaban maksimum adalah 99°, minimumnya adalah 40%. 

Seperti kebanyakan daerah lain di Indonesia, Kota Malang mengalami putaran kedua perubahan iklim, perubahan musim hujan dan musim kemarau. Berdasarkan pengamatan dari stasiun iklim Karangploso, curah hujan relatif tinggi pada bulan Februari, November dan Desember. Pada saat yang sama, curah hujan relatif sedikit pada bulan Juni dan September. Kecepatan angin tertinggi terjadi pada bulan Mei, September dan Juli.