Mohon tunggu...
wulan2706
wulan2706 Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa polbangtan

yuni wulan dari bondowoso 27 juni 2001

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Beternak Ayam Broiler

2 Mei 2021   13:00 Diperbarui: 2 Mei 2021   13:02 1204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Broiler Merupakan jenis ayam ras unggulan hasil persilangan dari bangsa – bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam.

Ayam broiler merupakan salah satu penyumbang terbesar protein hewani asal ternak dan merupakan komoditas unggulan. Indrustri ayam broiler berkembang pesat karena daging ayam menjadi sumber utama menu konsumen. Daging ayam broiler mudah didapatkan baik di pasar modern maupun tradisional. Produksi daging ayam broiler lebih besar dilakukan oleh rumah potong ayam modern dan tradisional. Proses penanganan di RPA merupakan kunci yang menentukan kelayakan daging untuk dikonsumsi. Perusahaan rumah potong ayam (RPA) atau tempat pendistribusian umumnya sudah memiliki sarana penyimpanan yang memadai, namun tidak dapat dihindari adanya kontaminasi dan kerusakan selama prosesing dan distribusi.

Pemeliharaan broiler dapat dilakukan dengan dua pola yaitu pola mandiri dan pola kemitraan (Caturto PN, 2008). Pada pola usaha mandiri, seluruh usaha budidaya ayam broiler dilakukan sendiri (secara mandiri) oleh peternakan tersebut. Dalam hal ini, peternakan mendatangkan langsung input-input yang dibutuhkan secara langsung dan menerapkan sistem manajerialnya sendiri, sehingga total biaya produksi ditanggung langsung oleh peternak. Sedangkan peternak broiler yang menerapkan pola usaha kemitraan tidak perlu mengeluarkan seluruh biaya karena pola ini merupakan bentuk kerjasama yang dilakukan dengan pihak lain, seperti pabrik pakan, poultry shop, maupun peternak besar (perusahaan) (Santoso dan Sudaryani, 2009).

Karena kebutuhan ayam potong terus meningkat dan merupakan lauk pauk yang paling diminati dalam sehari-hari. Sebelum melakukan usaha alangkah baiknya mecari tahu bagaimana cara ternak ayam broiler dengan baik dari mulai perawatan hingga panen. Jika Anda mampu memanfaatkan peluang ini, Anda bisa mendapatkan keuntungan untuk jangka panjang. Dengan jangka panen ayam potong terhitung cukup cepat dibandingkan ayam kampung, sehingga dapat cepat dipanen.

Ayam broiler sudah bisa dipanen jika berat dagingnya sudah mencapai sekitar 2 kg. Berat 2kg ini biasanya tercapai pada umur ayam broiler sekitar 30 hari saja.

A. Langkah – langkah sebelum memulai beternak Ayam Broiler Berikut adalah cara memulai beternak ayam broiler agar mendapatkan keuntungan:  

Menentukan Kandang

Kandang merupakan hal utama untuk memulai beternak. Pemilihan lokasi kandang harus tepat, karena juga memperngaruhi ternak untuk kedepannya dan juga memperngaruhi berjalannya bisnis untuk kedepannya. Terdapat dua macam kandang yaitu: 1). Kandang panggung dan 2). Kandang postal / lantai 

Pemilihan DOC ( day old Chiken)

Pemilihan DOC yang ideal kurang lebih 39 gram. Pilihlah bibit DOC yang berkualitas baik. Karena akan memperngaruhi hasil dan fase pemeliharaan. Adapun jenis-jenis DOC yang sering dibudidayakan di Indonesia yaitu: 1). Starin Cobb, 2). Strain ross, 3). Strain hybro, 4). Strain Lohman 

Pemilihan jenis Tempat Makan 

Tempat pakan dan minum juga harus diperhatikan. Terdapat beberapa jenis tempat pakan pada ayam: 1). Feeder chik tray, 2). Baby chik feeder, 3). Tempat pakan gallon (tabung)/ gantung ( hanging feeder), 4). Tempat pakan ayam otomatis (pan feeder system) 

Pemilihan jenis Tempat Minum 

Tempat pakan dan minum juga harus diperhatikan. Untuk memenuhi kebutuhan air pada broiler, diperlukan tempat minum dengan jumlah yang cukup dan kondisi yang baik. Berikut adalah beberapa jenis tempat minum ayam: 1). Tempat minum manual, 2). Tempat minum otomatis.

 B. Langkah – langkah ketika masa pemeliharaan Ayam Broiler Berikut ini adalah cara persiapan ternak. Dan langkah-langkah ketika pemeliharaan.

 Tips Pemeliharaan Berdasarkan Umur Ada beberapa cara dan proses yang harus dilakukan dalam memelihara ayam pedaging agar hasil daging bisa berkualitas. Karena itu, Anda perlu mengawasi kondisi ayam Anda dari waktu ke waktu. Beberapa langkah tersebut bisa anda ikuti dengan beberapa langkah berikut ini. 1. Saat bibit ayam diterima, biasanya ayam akan terlihat lemas dan kelelahan akibat perjalanan. Untuk mengembalikan kondisi ayam, bisa menambahkan vitamin berupa Viterna Plus supaya ayam kembali fit. 2. Untuk minggu pertama, bibit ayam pedaging harus masuk dalam inkubator atau bisa juga menggunakan indukan. 3. Langsung berikan pakan dan minum air hangat dengan jenis pakan crumbles (butiran).4. Untuk minggu kedua, suhu pemanas kandang bisa dikurangi dan jenis pakan yang digunakan masih berjenis crumbles (butiran). 5. Sedangkan pada hari ke-15 atau minggu ketiga, bibit ayam sudah tidak membutuhkan pemanas kandang. 6. Hari ke-22 atau minggu keempat, bulu ayam akan mulai tumbuh sehingga kebutuhan pakan bertambah sebanyak 2 kali lipat. 7. Untuk minggu kelima dan seterusnya, pembersihan kandang harus dilakukan dengan teratur sebab ayam sudah mulai menghasilkan kotoran yang banyak. 

 Cara pemberian Pakan dan Minum Ayam Broiler Pakan yang biasa digunakan pada peternakan ayam broiler biasanya telah mengguakan pakan pabrik yang berupa kosentrat atau BR dan bias juga diberikan pakan berupa bijian dan bekatul. Pada pemeliharaan ayam broiler terdapat jenis pakan yang disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan, diantaranya adalah: 1. Pakan untuk tahap pertama atau tahap pembesaran (umur 1 sampai 20 hari). Pakan harus mengandung kadar protein minimal 23%. 2. Pakan pada tahap kedua atau penggemukan (umur diatas 20 hari). Pakan harus berkadar protein 20%. Pada ternak ayam broiler juga terdapat 2 kategore pemberian pakan berdasarkan pertumbuhan ayam, yaitu 1. Pada tahap pertama / starter Pemberian pakan dari umur 1 – 20 hari atau 1 hari sampai umur 3 minggu dengan kandungan gizi pakan meliputi protein 22 – 24%. lemak 2,5%, serat kasar 4%, kalsium (Ca) 1%, phospor (P) 0,7 – 0,9%, ME: 2800 – 3500 kkal/lg makanan. 2. Pada tahap finisher3. Pada bagian ini umur 21 – panen. Kualitas pakan mengandung protein 18,1 – 21,2%, lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, phospor (P) 0,7 – 0,9% dan energi (ME): 2900 – 3400 kkal/kg. Adapun kuantitas konsumsi pakan  Minggu ke – 1 umur ayam 1 – 7 hari dengan pakan 17 gram/ekor/hari  Minggu ke – 2 umur ayam 8 – 14 hari dengan pakan 43 gram/ekor/hari  Minggu ke – 3 umur ayam 15 – 21 hari dengan pakan 66 gram/ekor/hari  Minggu ke – 4 umur ayam 22 – 28 hari dengan pakan 91 gram/ekor/hari  Minggu ke – 5 umur ayam 29 – 35 hari dengan pakan 111 gram/ekor/hari  Minggu ke – 6 umur ayam 36 – 42 hari dengan pakan 129 gram/ekor/hari  Minggu ke – 7 umur ayam 43 – 49 hari dengan pakan 146 gram/ekor/hari  Minggu ke – 8 umur ayam 50 – 56 hari dengan pakan 161 gram/ekor/hari Supaya pemberian pakan lebih efisien, sehingga dapat menekan biaya produksi, maka diperlukan cara penghitungan rasio konsumsi pakan terhadap peningkatan berat badan atau Feed Conversion Ratio (FCR).

 Vaksinasi Ayam Vaksin yang dipakai untuk ayam pedaging merupakan vaksin inaktif dengan subtipe yang sama pada unggas sehat yang juga baik digunakan untuk cara mengatasi ayam pilek. Ayam pedaging bisa diberikan vaksin saat berumur 4 hari dengan cara suntik subkutan/dibawah kulit. Selain melalui suntikan subkutan, cara pemberian vaksin juga bisa dilakukan dengan cara tetes mata, tetes hidung, dan metode spray. Namun dari semua cara pemberian vaksin, tetes mata dan juga hidung menjadi metode yang paling mudah dilakukan. Terdapat beberapa jadwal dalam pemberian vaksin pada ayam broiler  Pemberian vaksin ND strain F diberikan ayam umur 3 hingga 4 hari dan ayam umur 21 hari serta setiap satu ekor ayam diberikan satu dosis (1 ml).  Pemberian vaksin Gumboro diberikan pada ayam umur 10 hari dengan dosis sesuai dengan anjuran.  Pemberian vaksin ND strain K (Komacox) diberikan pada ayam umur 42 hari dan merupakan pemberian ND terakhir. Sedangkan untuk jadwal pemberian mineral, vitamin dan juga obat antibiotik adalah sebagai berikut:  Pada anak ayam umur 1 hingga 2 hari dapat diberikan vitamin, mineral, dan obat antibiotik yang merupakan obat anti stress.  Pada umur 3 hingga 5 hari diberi bahan makanan yang mengandung vitamin dan mineral/feed suplement.  Pada umur 6 hari dan selanjutnya diberikan obat pencegah penyakit berak darah (coccidiosis) yaitu coccidiostat. Obat ini diberikan secara rutin secara 3 hari berturut-turut, lalu 2 hari berhenti dan seterusnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun