Mohon tunggu...
wulan azzahra
wulan azzahra Mohon Tunggu... Buruh - Mahasiswi

Mahasiswi Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Kepribadian Tokoh Melody dan Dylan dalam Kajian Psikologi Sigmund Freud

12 Juli 2021   10:50 Diperbarui: 12 Juli 2021   11:05 1732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melody menundukkan kepalanya. "Maaf. Aku gak tau."(hlm. 135)

Kutipan tersebut menunjukkan bahwa Melody tidak ingin melihat kak Bella bersedih. Dan Melody merasa seakan bersalah atas sebuah hal yang nggak dia lakuin. Meskipun Dylan memiliki sifat yang agak sombong, namun Dylan memiliki sifat yang baik dan lembut kepada wanita. Hal tersebut terlihat ketika Dylan tidak terima ketika Yugo membawa Melody kedalam masalah mereka. Kebaikan Dylan terlihat dalam kutipan berikut.

"Yugo, kalau lo ada masalah sama gue, gausah bawa orang lain," ujar Dylan saat dia sudah berhadapan dengan Yugo.

"Lo kesini karna cewek ini, kan?" ujar Yugo sambil sudut matanya menatap kearah Melody.(hlm. 34)

Kebaikan Dylan juga terlihat ketika dia berusaha melindungi Melody dari ciuman Yugo. Dan Dylan pun langsung memukul Yugo atas perbuatannya tersebut. Kebaikan itu terlihat dalam kutipan berikut.

Yugo hanya tersenyum tanpa dosa, kemudian dia kembali mendekatkan bibirnya ke wajah Melody. Dengan sigap, Dylan menarik Melody ke belakangnya. Kalau dibiarkan, Yugo bisa kebablasan, dan sepertinya Yugo memang memancing kemarahan Dylan lewat cewek ini.

BUG... Dylan memukul rahang Yugo dengan sangat keras.

Kutipan tersebut menunjukkan bahwa Dylan tahu bagaimana cara menjaga dan melindungi cewek dengan baik.

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, ditemukan adanya aspek kepribadian berdasarkan teori dari Sigmund Freud dalam tokoh utama Melody dan Dylan. Aspek id yang terdapat dalam tokoh Melody digambarkan sebagai seorang tokoh yang tidak banyak memiliki keinginan dalam dirinya. 

Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun