Mohon tunggu...
Shri Werdhaning Ayu
Shri Werdhaning Ayu Mohon Tunggu... Freelancer - Manusia Brang Wetan

Anak Lumajang yang lahir di Bumi Lumajang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bagaimana Mekanisme Ruwatan Itu Terlaksana?

12 Oktober 2022   10:34 Diperbarui: 12 Oktober 2022   10:39 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di wilayah yang berbeda, saya pernah melihat ruwat desa dengan lakon Bima Suci. 

Memang, lakon apa yang dimainkan dalam pagelaran wayang ruwat, mewakili dari harapan masyarakat yang dipengaruhi oleh masalah yang telah mereka alami pada waktu-waktu sebelumnya. 

Meruwat itu tidak salah. Meruwat adalah bentuk manifestasi kesadaran manusia tentang hal-hal yang telah dilakukan, salah atau benar, dan disertai harapan dan doa-doa tentang masa depan yang lebih baik dan penuh kebahagiaan. 

Tetapi tentunya, jika meruwat hanya sekedar menjadi simbol, meruwat hanya sekedar menjadi aktivitas tahunan, yang dilakukan tanpa disertai pemahaman dan kesadaran, serta tindakan untuk melakukan perbaikan, maka ruwatlah Indonesia sampai sejuta kali, korupsi akan tetap ada dari generasi ke generasi selama kesadaran mengenai tanggung jawab masih rendah. Banjir akan tetap terjadi ribuan kali selama pelestarian lingkungan masih sekedar wacana dan agenda. 

Nuwun

Shri Werdhaning Ayu 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun