Di wilayah yang berbeda, saya pernah melihat ruwat desa dengan lakon Bima Suci.Â
Memang, lakon apa yang dimainkan dalam pagelaran wayang ruwat, mewakili dari harapan masyarakat yang dipengaruhi oleh masalah yang telah mereka alami pada waktu-waktu sebelumnya.Â
Meruwat itu tidak salah. Meruwat adalah bentuk manifestasi kesadaran manusia tentang hal-hal yang telah dilakukan, salah atau benar, dan disertai harapan dan doa-doa tentang masa depan yang lebih baik dan penuh kebahagiaan.Â
Tetapi tentunya, jika meruwat hanya sekedar menjadi simbol, meruwat hanya sekedar menjadi aktivitas tahunan, yang dilakukan tanpa disertai pemahaman dan kesadaran, serta tindakan untuk melakukan perbaikan, maka ruwatlah Indonesia sampai sejuta kali, korupsi akan tetap ada dari generasi ke generasi selama kesadaran mengenai tanggung jawab masih rendah. Banjir akan tetap terjadi ribuan kali selama pelestarian lingkungan masih sekedar wacana dan agenda.Â
Nuwun
Shri Werdhaning AyuÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H