Mohon tunggu...
Wulan Arvelia
Wulan Arvelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Pernah cinta dan kembali belajar untuk mencintai tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kontekstualisasi Keberagaman Peserta Didik dalam Pencapaian Target Kurikulum melalui Pembelajaran Berdiferensiasi Berdasarkan Kesiapan Belajar

1 November 2024   09:31 Diperbarui: 1 November 2024   09:37 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Diperlukan pengimplementasian aspek-aspek dari pembelajaran berdiferensiasi, yaitu konten, proses, produk (Amin, dkk,. 2023, h.655).  Penerapan pembelajaran diferensiasi konten berfokus pada penyesuaian pemberian konten atau materi kepada peserta didik, baik dalam bentuk kontennya atau juga metode dalam memahami konten. Diferensiasi proses berfokus pada bagaimana peserta didik akan memahami materi yang dipelajari. 

Guru dapat mendiferensiasikan proses melalui penyesuaian kompleksitas tugas dengan tingkat pemahaman peserta didik. Diferensiasi produk berfokus pada bagaimana peserta didik diberi kesempatan untuk memilih bentuk karya yang dihasilkan dari penugasan. Adapun lingkungan belajar berfokus pada fleksibilitas dari kondisi lingkungan belajar agar dapat terlaksana pembelajaran berdiferensiasi.

Penerapan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan kemampuan awal sebagai bentuk kesiapan peserta didik dapat dicontohkan pada pembelajaran mengidentifikasi unsur pembangun cerita pendek. Guru di awal pembelajaran dapat memberikan asesmen untuk mengukur pemahaman awal peserta didik. 

Hasil dari asesmen tersebut kemudian digunakan untuk memetakan peserta didik ke dalam kelompok berdasarkan pemahaman awal atau tingkat pemahamannya atas materi unsur cerpen. 

Guru kemudian menerapkan diferensiasi konten, yaitu dengan memberikan cerpen kepada setiap kelompok dengan membedakan tingkat kesulitan dan kompleksitas tema permasalahan. Kelompok peserta didik mahir akan diberi cerpen dengan tema permasalahan rumit; kelompok peserta didik berkembang akan diberi cerpen dengan tema permasalahan yang sedang; dan kelompok peserta didik baru berkembang akan diberi cerpen dengan tema permasalahan sederhana. 

Selanjutnya, guru dapat menerapkan diferensiasi proses dengan dua cara, yaitu memberikan tugas yang berbeda antarkelompok atau dengan memberikan bimbingan yang berbeda antara kelompok mahir, berkembang, dan  baru berkembang. 

Dari kegiatan diferensiasi proses, selanjutnya guru melaksanakan diferensiasi produk dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memilih bentuk karya dari hasil analisis unsur cerpen. Adapun alternatif pilihan yaitu salindia, poster, atau video presentasi.  

Dari rangkaian pembelajaran diferensiasi berdasarkan kesiapan belajar tersebut, terwujud pembelajaran yang memfasilitasi setiap peserta didik yang beragam kemampuannya agar dapat mencapai tujuan pembelajaran. 

Selain itu, tuntutan atas terciptanya peserta didik yang merdeka dalam belajar juga terlaksana, sebab pembelajaran berdiferensiasi berpusat kepada peserta didik sebagai subjek pembelajaran. Hal ini berdampak pada terciptanya pembelajaran yang berfokus pada tingkat kemampuan dan potensi setiap peserta didik.

 Oleh sebab itu, pembelajaran berdiferensiasi, khususnya berdasarkan kesiapan belajar, dapat menghubungkan antara keberagaman peserta didik dan target kurikulum sehingga keduanya dapat terlaksana serta tercapai melalui pembelajaran. 

Harapannya, guru sebagai fasilitator dapat mengembangkan pemahamannya dan menerapkan pembelajaran diferensiasi berdasarkan kesiapan belajar agar dapat memberikan akses yang setara dalam pembelajaran, serta dapat membantu tercapainya target kurikulum merdeka secara tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun