Berangkat sebagai satire atas totaliterisme Uni Soviet pada masa Perang Dunia II, ternyata Geroge Orwell mampu membuat Animal Farm menjadi dongeng yang menarik sekaligus menyentil atas kehidupan berpolitik. Secara sederhana, George Orwell menuangkan kritik dan sindirannya lewat kisah hewan ternak yang memerdekakan diri dan membuat pemerintahan mereka sendiri.Â
Cerdas dan tepat, mungkin kedua kata itu yang menurut saya mampu menggambarkan bentuk kritik serta sindirian George Orwell di buku Animal Farm ini.
Meskipun buku ini terkesan berat karena latar belakang penulisannya berupa alegori politik, tapi buku ini juga sangat cocok bagi pembaca yang menyukai bacaan ringan. Kemasan novel dengan kisah fabel ini mampu membuat pembaca terpedaya akan kisah dan alurnya. Membalik lembar demi lembar buku dan mengikuti kisah para binatang ternak atas kemerdekaan mereka, menurut saya tidak akan membosankan. Jadi, kapan kamu akan membacanya?
Selamat membaca!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H