Mohon tunggu...
wulan yulia nur afifah
wulan yulia nur afifah Mohon Tunggu... Guru - guru

hobi : kuliner

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Kolase pada Kelompok B2 Tk Tunas Harapan Desa Cineumbeuy Kecamatan Lebakwangi

11 Desember 2022   19:58 Diperbarui: 11 Desember 2022   20:06 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ABSTRAK 

PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B2 TK TUNAS HARAPAN CINEUMBEUY KECAMATAN LEBAKWANGI 

Keterampilan motoric halus anak merupakan keterampilan yang membutuhkan koordinasi yang baik antara mata dan tangan serta keterampilan dalam mengontrol dan mengendalikan otot-otot jari tangan untuk menghasilkan sebuah karya. Dan kolase adalah suatu karya tangan yang dibuat dengan cara menempelkan sesuatu bahan-bahan tertentu agar menghasilkan sesuatu yang baru agar terlihat unik dan menarik.

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan motoric halus anak melalui kegiatan kolase. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dengan sample anak kelompok B2 TK Tunas Harapan Desa Cineumbeuy yang berjumlah 19 orang anak.

Hasil penelitian menunjukan perkembangan keterampilan motoric halus anak meningkat setelah melakukan pembelajaran menggunakan kegiatan kolase dengan persentase mencapai 89%.

Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan kolase dapat meningkatkan keterampilan motoric halus anak Kelompok B2 Tk Tunas Harapan Desa Cineumbeuy Kec. Lebakwangi.

 

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang 

          Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau early childhood education (ECE)  adalah pendekatan pedagogis dalam penyelenggaraan Pendidikan anak yang dimulai dari saat periode kelahiran hingga usia 6 tahun (Santi S.Pd., 2009:1).

          Keberadaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) terus menunjukan perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan yang demikian itu perlu perlu dicermati dan dibina agar jelas arahnya. Masyarakat perlu kenal dengan program-program PAUD baik oleh pemerintah maupun oleh badan swasta atau LSM. Kondisi ini sekaligus membuka peluang untuk membenahi penyelenggaraan program PAUD (Yus, 2011:36).

          Pendidikan anak usia dini merupakan bagian dari pemcapaian tujuan Pendidikan nasional, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur memiliki pengetahuan dan keterampilan, Kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian mantap yang dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

          Selanjutnya berdasarkan UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional Bab 1, Pasal 1, Butir 14 dinyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah supaya pembinaan yang ditunjukan pada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun, yang dilakukan melalui pemberian rangsangan Pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki Pendidikan lebih lanjut. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 menggariskan bahwa PAUD diselenggarakan dengan berbagai bentuk dan program. Beberapa program PAUD yang saat ini ada di masyarakat antara lain Taman Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), Taman bermain, Taman Penitipan Anak, Taman bacaan anak, bina keluarga dan balita, pusat pengembangan anak pengungsi, dan pendidikan ibu dengan anak prasekolah. Program tersebut ada yang dikelola oleh Dikdasmen-Depdiknas, Dikselupora-Depdiknas, BKKBN, Depsos, LSM dan lainnya. TK adalah salah satu bagian dari PAUD berada dijalur sekolah.

          Selanjutnya menurut UU RI Nomor 23 Tahun 2002 Pasal 9 Ayat 1 tentang perlindungan anak dinyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh Pendidikan dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai degan minat dan bakatnya.

          Life long education, kalimat dulu sampai sekarang, yang artinya " Pendidikan sepanjang hayat", dalam ajaran agamapun (Hadist) jua disebutkan :

Artinya : "Tuntutlah ilmu sejak dari buaian sampai ke liang lahat". (HR. Muslim)

          Semua penjelasan diatas menjelaskan bahwa Pendidikan telah menjadi hal pokok bagi manusia bahkan dari sejak lahir. Kondep Pendidikan sepanjang hayat menjadi acuan dalam meningkatkan harkat dan martabat manusia. Oleh karena itu, Pendidikan sejak dini atau Pendidikan usia dini harus ditanamkan kepada mereka.

          Kebijakan pemerintah dalam pendidkkan yang mendukung tentang Pendidikan sepanjang hayat salah satunya adalah diakuinya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). PAUD adalah salah satu penyelenggara Pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar kearah Pertumbuhan dan perkembangan. Menurut Hurlock ( dalam Yus, 2011:21) pertumbuhan dan perkembangan anak meliputi perkembangan emosi, jasmani, Bahasa, dan sosial.

          Perkembangan mototik merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Salah satu pengaruh perkembangan/keterampilan motoric anak adalah : Kesehatan yang baik yang Sebagian bergantung pada Latihan penting bagi kebahagiaan dan perkembangan anak. Apabila koordinasi motoric sangat jelek sehingga prestasi anak berada dibawah standar kelompok sebaya, maka anak hanya memperoleh kepuasan yang sedikit demi kegiatan fisik dan kurang termotivasi untuk mengambil bagian. Dan penendalian motoric memungkinkan anak berkecimpung dalam kegiatan yang akan menimbulkan kesenangan baginya meskipun tidak ada teman sebaya (Hurlock, 1978:150). Dengan pengembangan motorik halus melalui kegiatan kolase diharapkan dapat mengembangkan keterampilan motorik halus dengan baik.

          Pada umumnya anak-anak usia dini menyukai kegiatan yang menarik dan menyenangkan. Untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan sesuai dengan kemampuan anak dan sesuai dengan tujuan pembelajaran dibuthkan seoarang guru yang professional dan dapat menguasai materi pembelajaran, mengerti karakteristik serta perkembangan anak. Dengan metode yang tepat dan menggunakan media yang disukai diharapkann dapat meingkatkan hasil belajar anak dalam aspek motrik halus dengan menggunakan kegiatan kolase.

Berdasarkan observasi pendahuluan yang dikalukan pada tanggal 4 April 2020 jam 08.00 s/d selesai dikelas B2 TK TUNAS HARAPAN Desa Cineumbeuy ditemukan bahwa masih rendahnya keterampilan motoric halus anak, dari 19 orang anak 10 atau 52% anak masih belum berkembang. Hal tersebut disebabkan karena guru hanya menggunakan media gambar atau kegiatan menggambar dalam penongkatan motoric halus anak. Selain itu pada saat kegiatan pembelajaran anak kurang siap saat diberi pembelajaran.

          Melihat urian penjelasan diatas perkembangan motoric halus memerlukan perbaikan. Untuk itu penulis mengambil inisiatif untuk mengangkat permasalahan tersebut menjadi tema pembahasan PTK dengan judul "Peningkatan Motorik halus Anak Melalui Kegiatan Kolase Pada Kelompok B2 TK Tunas Harapan Desa Cineumbeuy Kec. Lebakwangi".

  • METODE 
  •  
  • Lokasi Penelitian
  •   Lokasi penelitian ini dilaksanakan di TK Tunas Harapan Desa Cineumbeuy Kec. Lebakwangi Kab. Kuningan.

  • Waktu Penelitian
  • Penelitian berlangsung pada semester I tahun pelajaran 2020/2021

  • Rancangan Penelitian
  • Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian yang dikembangkan oleh Kemmin dan Mc. Taggart. Alasan pengunaan model penelitian ini karena lebih mudah untuk di pahami, sehingga akan lebih mudah dan lebih lancar dalam implementasinya, tentunya hal ini juga akan berdampak pada tercapainya tujuan penelitian yang lebih mudah. Dalam model penelitian ini tiap-tiap siklus kegiatan terdiri atas empat komponen yaitu: perencanaan (plan), pelaksanaan tindakan (action), observasi (observing), dan refleksi (reflection). Dalam penelitian ini terdapat beberapa siklus sesuai dengan hasil yang diharapkan. Rancangan dalam penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
  • Siklus I
  • Perencanaan (plan)
  •      Perencanaan tindakan (plan) menurut Saur Tampubolon (2014: 26) adalah suatu perencanaan dalam bentuk penyusunan perangkat pembelajaran berdasarkan hasil evaluasi, hasil pelaksanaan prapenelitian atau refleksi awal.
  • Menyusun perangkat pembelajaran yang akan dilaksanakan meliputi komponen sebagai berikut:
  • Memilih media atau alat dan bahan pembelajaran.
  • Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH).
  • Membuat instrumen penilaian atau pengumpulan data untuk mengamati hasil yang dicapai oleh siswa.
  • Tindakan (action)
  •  Pelaksanaan tindakan (action) adalah pelaksanaan pembelajaran di kelas sebagai guru model dengan menggunakan alat dan bahan, atau media pembelajaran yang telah direncanakan.
  • Observasi (observing)
  •         Observasi (observing) adalah pengamatan atas pelaksanaan proses pembelajaran di kelas secara bersamaan sebagai peneliti dan observasi terhadap perubahan perilaku siswa atas tindakan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan instrumen pengumpulan data.
  • Refleksi (reflection)
  • Refleksi (reflection) adalah rekomendasi atas hasil evaluasi analisis data guna ditindaklanjuti pada siklus berikutnya.
  • Siklus II
  • Pelaksanaan tindakan pada siklus II berupa perbaikan tindakan dan disesuaikan dengan hasil refleksi pada siklus I. Apabila hasil yang dilakukan sudak mencapai target maka siklus sudah dianggap selesai.

  • Sumber data
  • Subyek yang diteliti dalam penelitian Tindakan kelas adalah siswa Kelompok B2 TK Tunas Harapan Desa Cineumbeuy Kec. Lebakwangi Kab. Kuningan, tahun ajaran 2020/2021 yang berjumlah 19 orang siswa.

  • Teknik pengumpulan data
  • Teknik pengumpulan data yang digunakan pada peneitian Tindakan kelas kali ini adalah Teknik observasi dan Teknik tes (Lembar Kerja Anak).
  • Teknik observasi
  • Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan apabila penelitian dilakukan dengan prilaku manusia, diantanya proses kerja, gelaja-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Teknik atau metode observasi ini juga diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap suatu gejala yang tampak pada suatu obyek penelitian.
  • Teknik atau metode observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung terhadap aktivitas peserta didik dalam proses pelaksaan pembelajaran keterampilan motorik halus dengan kegiatan kolase di Kelompok B2 TK Tunas Harapan Desa Cineumbeuy Kec. Lebakwangi sebelum dan sesudah menggunakan kegiatan kolase.
  • Teknik Tes (Lembar Kerja Anak)
  • Teknik tes adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang mendapat jawaban atau menghasilkan suatu karya yang dapat dijadikan sebagai penetapan skor angka. Teknik tes ini digunakan untuk mengetahui hasil penngkatan keterampilan motorik halus anak sebelum dan sesudah menggunakan kegiatan kolase di kelompok B2 TK Tunas Harapan desa Cineumbeuy Kec. Lebakwangi sebagai bentuk evaluasi.

  • HASIL PENELITIAN 

  • Kondisi awal yang terjadi di TK Tunas Harapan Kec. Lebakwangi ditemukan bahwa masih rendahnya keterampilan motoric halus anak, dari 19 orang anak 10 atau 52% anak anak masih belum berkembang.
  • menghasilkan suatu karya yang dapat dijadikan sebagai penetapan skor angka. Teknik tes ini digunakan untuk mengetahui hasil penngkatan keterampilan motorik halus anak sebelum dan sesudah menggunakan kegiatan kolase di kelompok B2 TK Tunas Harapan desa Cineumbeuy Kec. Lebakwangi sebagai bentuk evaluasi.

  • HASIL PENELITIAN 

  • Kondisi awal yang terjadi di TK Tunas Harapan Kec. Lebakwangi ditemukan bahwa masih rendahnya keterampilan motoric halus anak, dari 19 orang anak 10 atau 52% anak anak masih belum berkembang.
  • Dalam penelitian siklus 1 berdasarkan tabel penilaian hasil pencapaian perkembangan kemampuan anak diketahui bahwa dari 19 orang anak yang diobservasi, anak yang keterampilan motoric halusnya belum berkembang dengan mendapatkan hasil 1 bintang berjumlah 5 orang (26%), mulai berkembang dengan mendapatkan hasil 2 bintang berjumlah 5 orang anak (26%), berkembang sesuai harapan dengan mendapatkan 3 bintang berjumlah 7 orang anak (37%), dan berkembang sangat baik dengan mendapatkan hasil 4 bintang berjumlah 2 orang anak (11%). Oleh karena itu menurut hasil penelitian yang dilakukan pada siklus 1 ini terdapat beberapa siswa yang keterampilan motoric halusnya masih kurang atau belum berkembang dan mulai berkembang, yang perlu mendapatkan tindakan tersebut siswa akan mampu meningkatkan kemampuan keterampilan motoric halusnya tersebut.

  • SIKLUS 1 
  • Pada siklus 1 diperoleh hasil anak yang memiliki keterampilan motorik halus belum berkembang dengan mendapatkan hasil 1 bintang mengalami penurunan dari yang sebelumnya berjumlah 5 orang anak (26%) menjadi 2 orang anak (11%), munali mengalami penurunan dari yang sebelumnya berjumlah 5 orang anak (26%) menjadi 4 orang anak (21%), berkembang sesuai harapan dengan mendapatkan 3 bintang juga mendpatkan peningkatan dari berjumlah 7 orang anak (37%) menjadi 8 orang anak (42%), berkembang sesuai harapan dengan mendapatkan 4 bintang juga sama mendapatkan peningkatan dari yang sebelumnya berjumlah 2 orang anak (11%) menjadi 5 orang anak (26%).
  • Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa perkembangan motoric halus anak pada siklus 1 terdapat perubahan, dimana mengalami penurunan yang sebelumnya terdapat 10 orang anak 52% menjadi 26 orang anak 32%.

  • SIKLUS 2
  • Untuk penelitian di siklus 2 juga sudah terlihat perubahan pada beberapa anak dimana anak yang memiliki keterampilan motoric halus yang belum berkembang dengan mendapatkan 1 bintang mengalami penurunan dari yang sebelumnya berjumlah 2 orang anak (11%) menjadi 0 orang anak (0%), mulai berkembang dengan mendapatkan 2 bintang mulai mengalami penurunan dari yang sebelumnya berjumlah 4 orang anak (21%) menjadi 2 orang anak (11%), berkembang sesuai harapan dengan mendapatkan 3 bintang juga mengalami peningkatan dari yang sebelumnya berjumlah 8 orang (42%) menjadi 11 orang anak (56%), berkembang sangat baik dengan mendapatkan 4 bintang juga sama mengalami peningkatan dari yang sebelumnya 5 orang anak (26%) menjadi 6 orang anak (32%).
  • Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa perkembangan motorik halus anak pada siklus 2 terdapat perubahan peningkata, dimana yang sebelumnya terdapat 6 orang anak 31% yang keterampilan motorik halusnya masih kurang menjadi 2 orang anak 11%.

  • PEMBAHASAN 
  • Setelah dilaksanakannhya penelitian Tindakan kelas selama 2 siklus, sudah terlihat perubahan kemampuan motorik halus pada beberapa anak dimana pada penelitian siklus 1 diperoleh hasil anak yang memiliki keterampilan motorik halus belum berkembang dengan mendapatkan hasil 1 bintang mengalami penurunan dari yang sebelumnya berjumlah 5 orang anak (26%) menjadi 2 orang anak (11%), munali mengalami penurunan dari yang sebelumnya berjumlah 5 orang anak (26%) menjadi 4 orang anak (21%), berkembang sesuai harapan dengan mendapatkan 3 bintang juga mendpatkan peningkatan dari berjumlah 7 orang anak (37%) menjadi 8 orang anak (42%), berkembang sesuai harapan dengan mendapatkan 4 bintang juga sama mendapatkan peningkatan dari yang sebelumnya berjumlah 2 orang anak (11%) menjadi 5 orang anak (26%).
  • Untuk penelitian disiklus 2 juga sudah terlihat perubahan pada beberapa anak dimana anak yang memiliki keterampilan motoric halus yang belum berkembang dengan mendapatkan 1 bintang mengalami penurunan dari yang sebelumnya berjumlah 2 orang anak (11%) menjadi 0 orang anak (0%), mulai berkembang dengan mendapatkan 2 bintang mulai mengalami penurunan dari yang sebelumnya berjumlah 4 orang anak (21%) menjadi 2 orang anak (11%), berkembang sesuai harapan dengan mendapatkan 3 bintang juga mengalami peningkatan dari yang sebelumnya berjumlah 8 orang (42%) menjadi 11 orang anak (56%), berkembang sangat baik dengan mendapatkan 4 bintang juga sama mengalami peningkatan dari yang sebelumnya 5 orang anak (26%) menjadi 6 orang anak (32%).

Hal tersebut dapat dilihat pada tabel rekapitulasi pewrkembangan motoric halus anak pada siklus ke 1 dan siklus ke 2 sebagai berikut :

  • Tabel 1.1 
  • Rekapitulasi Perkembangan Motorik Halus Anak 
  •  


    • No


    • Tindakan
    • Belum
    • Berkembang
    • *
    • Mulai Berkembang
    • **
    • Berkembang Sesuai Harapan
    • ***
    • Berkembang Sangat Baik
    • ****

    • %

    • %

    • %

    • %
    • 1
    • Kondisi awal
    • 5
    • 26
    • 5
    • 26
    • 7
    • 37
    • 2
    • 11
    • 2
    • Siklus 1
    • 2
    • 11
    • 4
    • 21
    • 8
    • 42
    • 5
    • 26
    • 3
    • Siklus 2
    • 0
    • 0
    • 2
    • 11
    • 11
    • 57
    • 6
    • 32

    • SIMPULAN 
    •  
    • Kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan atau peningkatan keterampilan motoric halus anak pada kelompok B2 TK Tunas Harapan Desa Cineumbeuy melalui kegiatan kolase, dengan membuat kolase gambar bendera merah putih, peserta didik yang diteliti 19 orang anak.
    • Hasil penelitian menunjukan bahwa keterampilan motoric halus anak pada kelompok B2 TK Tunas Harapan Desa Cineumbeuy ini sebelum melakukan Tindakan diperoleh data 48% anak yang keterampilan motorik anak sudah berkembang. Setelah melakukan Tindakan pada siklus 1 sebanyak 68%, dan pada siklus 2 sebanyak 89%. Perolehan persentase pada siklus ke 2 membuktikan bahwa peneliti telah mencapai indicator keberhasilan yaitu 89% ketrampilan motoric halus anak kelompok B2 mengalami peningkatan.
    • Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan kolase dapat meningkatkam keterampilan motoric halus anak Kelompok B2 TK Tunas Harapan Desa Cineumbeuy Kec. Lebakwangi Kab. Kuningan.

    • DAFTAR PUSTAKA
    •  
    • Arsyad, A. (2016). Media pembelajaran. Depok: PT. Rajagrafindo Persada.
    • Hurlock, E. B. (2006). Perkembangan Anak. Erlangga .
    • Indah, S. (2016). Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 3-4 Tahun Kelompok Bermain Cendekia Kids School MAdiun dan Implikasinya Pada Layanan Konseling. Jurnal CARE , 1-11
    • Kosasih, E. (2015). Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013. Bandung : PENERBIT YRAMA WIDYA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun