Mohon tunggu...
Wulan Ramadhani
Wulan Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat - Universitas Airlangga

Saya merupakan mahasiswa yang aktif berorganisasi dan memiliki beberapa minat dalam bidang kesehatan maupun kuliner. Disini saya sedang menempuh pendidikan di Universitas Airlangga jurusan Kesehatan Masyarakat. Saya memiliki kepribadian peduli dan bertanggung jawab.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Paparan Sinar UV Ekstrem di Indonesia, Masyarakat Diimbau untuk Memakai Sunscreen sebagai Pelindung Kulit

30 April 2023   13:05 Diperbarui: 30 April 2023   13:21 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini, cuaca di Indonesia menjadi bahan perbincangan di masyarakat. Bagaimana tidak, selama sepekan terakhir cuaca panas terasa menyengat. Banyak masyarakat yang merasa khawatir tentang cuaca tersebut karena tidak seperti biasanya. Ketika keluar untuk beraktivitas di bawah sinar matahari, mereka merasakan seperti terbakar dan muncul kemerahan pada kulit. Hal ini menyebabkan masyarakat nyaman untuk berada di dalam ruangan.

Cuaca panas ini melanda beberapa wilayah di Indonesia, termasuk DKI Jakarta. Hal tersebut dikarenakan paparan sinar UV di Indonesia yang terbilang cukup ekstrem. Kategori ekstrem ini karena indeks UV di beberapa wilayah cukup tinggi. Menurut situs Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG, Indeks UV merupakan angka tanpa satuan untuk menjelaskan tingkat paparan radiasi sinar ultraviolet yang berkaitan dengan kesehatan manusia. Jadi dengan adanya indeks UV kita dapat mengetahui bahwa sinar ultraviolet tersebut bermanfaat atau dapat memberikan bahaya.

Paparan sinar UV di Indonesia dapat mencapai indeks UV di atas 11 pada pukul 13.00 WIB yang diindikasi berwarna ungu. Indeks tersebut termasuk dalam kategori risiko bahaya sangat ekstrem. Dimana masyarakat diimbau dalam beberapa hal, mengingat hal ini dapat menyebabkan bahaya pada kesehatan manusia. Imbauan yang paling penting adalah melindungi kulit dan mata. Karena apabila terpapar matahari tanpa penlindung, maka kulit dan mata akan terbakar hingga rusak dalam hitungan menit. 

Kita dapat melindungi kulit dengan menggunakan topi lebar dan melindungi mata dengan kacamata hitam saat berada di luar ruangan. Tidak hanya itu penggunaan pelembab tabir surya atau yang biasa kita sebut dengan sunscreen bisa dijadikan pelindung kulit dari paparan sinar matahari.

Sinar matahari memang sangat bermanfaat untuk merangsang pembentukan vitamin D dalam tubuh. Namun, paparan sinar ultraviolet baik UVA maupun UVB yang berlebihan dari sinar matahari, tidak baik untuk kesehatan terutama kulit. Paparan sinar UV dapat menyebabkan kulit terbakar, apabila terpapar berlebihan dalam jangka panjang akan dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk melindungi kulit saat berada diluar ruangan. Salah satu caranya yaitu menggunakan nyang memiliki kandungan SPF di siang hari.

Dulu sunscreen merupakan skincare yang banyak digunakan pada perempuan untuk melindungi kulit mereka dari paparan sinar matahari. Bahkan beberapa orang hanya akan menggunakan sunscreen saat akan berenang atau saat di pantai. Namun saat ini sunscreen menjadi barang yang wajib dibawa saat ingin berada di luar ruangan. Tidak hanya pada kalangan perempuan, laki-laki dari kalangan bawah, menengah, hingga atas sangat disarankan menggunakan sunscreen ini.

Tabir surya atau juga dikenal dengan sunscreen merupakan  produk perawatan kulit atau yang biasa disebut skincare yang bertujuan untuk melindungi kulit dari bahaya yang disebabkan karena paparan sinar matahari. Sunscreen dapat melindungi kulit dengan cara menyerap energi radiasi matahari yang mengenai kulit, sehingga energi radiasi tersebut tidak langsung mengenai kulit.

Didalam sunscreen sendiri terdapat banyak kandungam yang dapat melindungi kulit kita, salah satunya adalah Ethylhexyl salicylate. Kandungan tersebut merupakan kandungan yang bermanfaat untuk melindungi kulit dari sinar UVB.Tidak hanya itu, setiap sunscreen pasti memiliki kandungan SPF yang berbeda-beda. Dilansir dari situs alodokter, SPF atau Sun Protection Factor adalah angka yang mengacu pada level perlindungan terhadap sinar matahari. Angka SPF pada setiap kemasan menunjukkan seberapa lama kulit kita bisa bertahan di bawah sianr matahari tanpa merasa seperti kulit terbakar saat menggunakan sunscreen.

Imbauan yang disampaikan BMKG terkait bahaya paparan sinar UV adalah “Oleskan cairan pelembab tabir surya SPF 30+ setiap 2 jam bahkan pada hari berawan, setelah berenang, atau berkeringat”. Imbauan ini sangat penting, mengingat manfaat sunscreen yang dapat melindungi kulit manusia.

Arti dari SPF 30+ sendiri adalah, sebagai contoh jika biasanya kulit terasa terbakar atau menjadi kemerahan setelah 20 menit terpapar sinar matahari langsung, dibutuhkan waktu 30 kali lebih lama bagi kulit terbakar apabila memakai sunscreen dengan SPF 30. Ini artinya kulit akan terlihat kemerahan setelah 10 jam terpapar sinar matahari. Tidak hanya itu, selain waktu perlindungan dari sinar UV, angka SPF juga menunjukkan seberapa banyak sinar UV yang diblokir oleh sunscreen. Menurut situs alodokter, SPF 30 dapat memblokir 97% UVB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun