Mohon tunggu...
Wulan Maizahra
Wulan Maizahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Palangkaraya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketidakpastian Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Tahun 2024

7 Oktober 2024   16:47 Diperbarui: 7 Oktober 2024   17:08 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ketidakpastian pertumbuhan ekonomi ini mengacu pada situasi di mana peluang ekonomi masa depan tidak jelas atau sulit diprediksi. Pertumbuhan ekonomi merujuk pada perubahan berkelanjutan dalam kondisi ekonomi suatu negara yang mengarah pada perbaikan yang lebih baik. Namun, di tahun 2024 diperkirakan menjadi sebuah periode yang penuh dengan ketidakpastian pertumbuhan ekonomi, termasuk Indonesia. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2024 mencapai 5,11% (dari tahun ke tahun), ini menunjukkan peningkatan sebesar 5,04% (dari tahun ke tahun) jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya. Meskipun terdapat optimisme dari beberapa lembaga internasonal seperti IMF (International Monetary Fund) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap kuat dikisaran 5,0% sampai 5,1%, terdapat beberapa potensi risiko yang harus diperhatikan, seperti volatilitas harga komoditas, perlambatan pertumbuhan negara mitra dagang, dan kondisi keuangan global yang tidak stabil. Adapun beberapa faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi ketidakpastian pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2024.

 

Berikut faktor-faktor ketidakpastian secara internal:

1.Kebijakan Fiskal dan Moneter

Kebijakan fiskal yang hati-hati dan kebijakan moneter yang responsif terhadap data ekonomi menjadi kunci dalam menjaga stabilitas makroekonomi. Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen terhadap disiplin fiskal dan pengendalian inflasi. Namun, tantangan tetap ada dalam mempertahankan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan stabilitas makroekonomi.

2.Investasi dan Konsumsi Dosmetik

Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga sangat bergantung pada investasi dan konsumsi domestik. Peningkatan investasi infrastruktur melalui Proyek Strategis Nasional (PSN) diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain itu, konsumsi rumah tangga yang kuat, terutama selama periode Pemilu 2024, dapat memberikan dorongan tambahan bagi perekonomian.

3.Reformasi Struktural

Reformasi struktural yang berkelanjutan diperlukan untuk meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia. Upaya untuk memperdalam pasar keuangan, meningkatkan efisiensi ekonomi melalui digitalisasi, dan memperkuat kerangka kebijakan makroprudensial menjadi penting dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi.

Berikut faktor-faktor ketidakpastian secara eksternal:

1.Volatilitas Harga Komoditas

Harga komoditas global yang fluktuatif menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi ketidakpastian ekonomi Indonesia. Sebagai negara yang bergantung pada ekspor komoditas seperti minyak kelapa sawit, batu bara, dan karet, perubahan harga komoditas dapat berdampak signifikan pada perekonomian. Penurunan harga komoditas dapat mengurangi pendapatan ekspor dan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

2.Perlambatan Ekonomi Negara Mitra Dagang (Global)

Perlambatan ekonomi di negara mitra dagang, seperti Tiongkok (China) dan Amerika Serikat juga menjadi faktor yang mempengaruhi ketidakpastian pertumbuhan ekonomi Indonesia. Penurunan permintaan dari negara-negara tersebut dapat mengurangi volume ekspor Indonesia, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional, ini juga berdampak pada sektor manufaktur dan perdagangan.

3.Kondisi Keuangan Global

Kebijakan moneter yang ketat di negara-negara maju, terutama Amerika Serikat, dapat mempengaruhi aliran modal ke negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Seperti kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve, dapat menyebabkan arus keluar modal dari Indonesia, yang dapat melemahkan nilai tukar rupiah dan meningkatkan biaya peminjam domestik. Hal ini dapat menyebabkan volatilitas di pasar keuangan dan mempengaruhi nilai tukar rupiah

Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan tren positif, adapun beberapa tantangan dan peluang di tahun 2024. Adapun tantangannya, yaitu:

1.Menjaga Stabilitas Makro Ekonomi

Tantangan utama adalah menjaga stabilitas makroekonomi di tengah ketidakpastian global dan domestik. Hal ini membutuhkan kebijakan fiskal dan moneter yang prudent dan responsif.

2.Meningkatkan Daya Saing dan Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia

Indonesia perlu meningkatkan daya saing ekonominya untuk menarik investasi asing dan meningkatkan ekspor. Peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

3.Menangani Ketimpangan

Ketimpangan ekonomi masih menjadi masalah serius di Indonesia. Pemerintah perlu fokus pada program-program yang dapat mengurangi ketimpangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

4.Ekspor yang Melambat

Ekspor Indonesia tumbuh melambat sebesar 0,50% (dari tahun ke tahun) pada triwulan I 2024, terutama karena penurunan harga komoditas ekspor utama.. Meskipun permintaan dari beberapa negara mitra dagang masih berkembang, tekanan dari harga komoditas global dapat mempengaruhi performa ekspor.

5.Ketidakpastian Global

Ketidakpastian ekonomi global, termasuk gejolak pasar keuangan dan inflasi, dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi Indonesia. Faktor-faktor eksternal ini perlu diawasi secara ketat untuk memastikan resiliensi ekonomi domestik.

6.Gejolak Sosial dan Politik

Pelaksanaan Pemilu 2024 dapat membawa gejolak sosial dan politik yang potensial mempengaruhi kepercayaan investor dan stabilitas ekonomi. Kestabilan sosial dan politik sangat penting untuk menjaga daya tarik Indonesia sebagai destinasi investasi.

Peluang pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 2024, yaitu:

1.Pertumbuhan Ekonomi Digital, sektor ekonomi digital di Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang besar. Pemerintah perlu mendorong pengembangan ekosistem digital dan meningkatkan akses internet.

2.Transisi Energi, Indonesia memiliki peluang yang signifikan untuk mengembangkan energi terbarukan. Pemerintah perlu mendorong investasi di sektor ini untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan ketahanan energi.

3.Pengembangan Infrastruktur yang memadai dapat meningkatkan daya saing dan konektivitas Indonesia.

4.Peningkatan Investasi, pemerintah harus menciptakan lingkungan investasi yang mendukung guna menarik investasi baik dari luar negeri maupun dalam negeri.

 

Adapun implikasi terhadap ekonomi Indonesia, yaitu:

1.Investasi

Ketidakpastian ekonomi dapat mempengaruhi keputusan investasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Investor cenderung berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi di tengah ketidakpastian ekonomi. Hal ini dapat berdampak pada penurunan investasi yang pada gilirannya dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi.

2.Konsumsi Rumah Tangga

Ketidakpastian ekonomi juga dapat mempengaruhi konsumsi rumah tangga. Ketika ekonomi tidak stabil, rumah tangga cenderung mengurangi pengeluaran dan meningkatkan tabungan sebagai langkah berjaga-jaga. Penurunan konsumsi rumah tangga dapat berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi karena konsumsi rumah tangga merupakan salah satu komponen utama PDB.

3.Nilai Tukar Rupiah

Ketidakpastian global dan arus keluar modal dapat menyebabkan fluktuasi nilai tukar rupiah. Depresiasi rupiah dapat meningkatkan biaya impor dan inflasi domestik. Bank Indonesia perlu menerapkan kebijakan yang tepat guna menjaga stabilitas nilai tukar dan inflasi.

4.Sektor Ekspor

Ketidakpastian ekonomi global dapat mempengaruhi permintaan ekspor Indonesia. Penurunan permintaan dari negara mitra dagang utama dapat mengurangi volume ekspor dan pendapatan devisa. Diversifikasi pasar ekspor dan peningkatan daya saing produk ekspor menjadi langkah penting untuk mengatasi tantangan ini.

Indonesia menghadapi ketidakpastian pertumbuhan ekonomi di tahun 2024 dengan tantangan dalam menjaga stabilitas makroekonomi, meningkatkan daya saing, mengurangi ketimpangan, dan menghadapi gejolak sosial dan politik, namun dapat mengatasi dengan memperkuat kebijakan fiskal dan moneter, mendorong investasi dan konsumsi domestik, melanjutkan reformasi struktural, diversifikasi pasar ekspor, fokus pada peningkatan daya saing perekonomian dan kualitas sumber daya manusia, serta memastikan stabilitas sosial dan politik. Dengan demikian, diperlukan kebijakan yang tepat serta koordinasi yang baik antara pemerintah dan Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun