Harga komoditas global yang fluktuatif menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi ketidakpastian ekonomi Indonesia. Sebagai negara yang bergantung pada ekspor komoditas seperti minyak kelapa sawit, batu bara, dan karet, perubahan harga komoditas dapat berdampak signifikan pada perekonomian. Penurunan harga komoditas dapat mengurangi pendapatan ekspor dan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
2.Perlambatan Ekonomi Negara Mitra Dagang (Global)
Perlambatan ekonomi di negara mitra dagang, seperti Tiongkok (China) dan Amerika Serikat juga menjadi faktor yang mempengaruhi ketidakpastian pertumbuhan ekonomi Indonesia. Penurunan permintaan dari negara-negara tersebut dapat mengurangi volume ekspor Indonesia, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional, ini juga berdampak pada sektor manufaktur dan perdagangan.
3.Kondisi Keuangan Global
Kebijakan moneter yang ketat di negara-negara maju, terutama Amerika Serikat, dapat mempengaruhi aliran modal ke negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Seperti kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve, dapat menyebabkan arus keluar modal dari Indonesia, yang dapat melemahkan nilai tukar rupiah dan meningkatkan biaya peminjam domestik. Hal ini dapat menyebabkan volatilitas di pasar keuangan dan mempengaruhi nilai tukar rupiah
Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan tren positif, adapun beberapa tantangan dan peluang di tahun 2024. Adapun tantangannya, yaitu:
1.Menjaga Stabilitas Makro Ekonomi
Tantangan utama adalah menjaga stabilitas makroekonomi di tengah ketidakpastian global dan domestik. Hal ini membutuhkan kebijakan fiskal dan moneter yang prudent dan responsif.
2.Meningkatkan Daya Saing dan Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia
Indonesia perlu meningkatkan daya saing ekonominya untuk menarik investasi asing dan meningkatkan ekspor. Peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
3.Menangani Ketimpangan